Dengan adanya menstruasi, maka akan membantu organ kewanitaan lainnya dapat tumbuh dan berfungsi dengan baik.
Sedangkan, apabila tidak pernah menstruasi, menandakan kurangnya hormon estrogen dalam tubuh seorang wanita.
Ini juga berisiko terhadap payudara yang tidak tumbuh dan rahim yang terus menebal namun rentan.
"Dua-duanya (payudara dan rahim) sama-sama target organ hormon perempuan," tuturnya.
Baca juga: 5 Sebab Sakit Kepala yang Tak Terduga, dari Dehidrasi sampai Menstruasi
4. Gejala sebelum menstruasi (Sindrom premenstrual)
Sindrom premenstrual atau sering disebut dengan PMS, ternyata merupakan bagian dari gangguan menstruasi.
Hampir 80-90 persen wanita mengalami gangguan PMS ini. Gangguan premenstrual ini sendiri, kata Kanadi, bisa terjadi dalam kurun waktu dua minggu sebelum wanita mendapati periode menstruasi.
Gejala yang terjadi umumnya adalah adanya sensitivitas berlebihan dalam merespon sesuatu oleh wanita bersangkutan.
"Ada yang sensitif gak mau disenggol dan lain-lain itu masuk gejala ini," ucap dia.
Menghadapi gangguan menstruasi ini, ditegaskan Kanadi, meskipun sensitif tetapi tidak boleh dianggap remeh, karena ini akan sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental wanita bersangkutan dan juga tidak jarang suaminya.
"Kesuburan ini juga berpengaruh ke keinginan mempunyai keturunan (anak)," kata dia.
Lebih dini melakukan pemeriksaan dan mengetahui permasalahan apa yang ada dibalik gangguan menstruasi tersebut, maka akan lebih baik juga bagi kehidupan pasien.
Baca juga: Menstruasi Bikin Perempuan Berubah? Penelitian Terbaru Membantahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.