KOMPAS.com - Wabah virus corona Wuhan, Covid-19, terus meluas di seluruh dunia. Namun, wabah ini diklaim telah menurunkan polusi nitrogen dioksida di langit China.
Virus corona yang menginfeksi puluhan ribu orang, telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia hingga saat ini.
Akibatnya, karantina warga di wilayah yang terdampak wabah virus corona ini banyak dilakukan beberapa negara, tidak hanya China.
Hal itu menyebabkan sejumlah aktivitas industri terus berkurang, sehingga memberikan dampak yang tidak terduga bagi lingkungan.
Baca juga: Update Virus Corona 2 Maret: 89.212 Orang di 68 Negara Terinfeksi
Melansir Science Alert, Senin (2/3/2020), Badan Antariksa Eropa (ESA) melalui Tropospheric Monitoring Instrument (TROPOMI) pada satelit Sentinel-5 menangkap gambar terbaru dari langit di atas China.
Satelit ini menunjukkan adanya penurunan nitrogen dioksida yang signifikan, dari 1 Januari dan 25 Februari.
Nitrogen dioksida adalah emisi gas yang berasal dari kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan beberapa pabrik industri.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk acara tertentu," kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA.
Baca juga: Sedang Wabah Virus Corona, China Tetap Luncurkan Roket ke Luar Angkasa
Penurunan nitrogen dioksida di China, biasanya hanya terjadi selama Tahun Baru Imlek, karena sejumlah pabrik akan tutup.
Sensor pada satelit Aura milik NASA, Ozone Monitoring Instrument (OMI) juga melakukan pengukuran terhadap penurunan polusi di China.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan