Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Mpon-mpon Bisa Tangkal Virus Corona, Ini Penjelasan Para Ahli

Kompas.com - 02/03/2020, 14:15 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Bersamaan dengan dikonfirmasikannya dua warga negara Indonesia yang positif terinfeksi Covid-19, kembali viral kabar bahwa virus corona bisa ditangkal dengan ramuan jahe yang disebut mpon-mpon atau empon-empon.

Kabar ini dikaitkan dengan penelitian seorang profesor asal Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Prof Dr drh Chairul Anwar Nidom.

Dilansir dari artikel Kompas.com sebelumnya, formulasi Nidom terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, sereh dan bahan-bahan lainnya.

Terkait efeknya terhadap virus corona, Nidom berkata bahwa mpon-mpon mengandung curcumin yang berungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

Baca juga: Serba-serbi Penggunaan Masker untuk Cegah Virus Corona

Sitokin, ujar Nidom, merupakan respons imun terhadap adanya virus.

"Jadi sebetulnya sitokin merupakan fungsi positif, tetapi punya efek negatif yaitu merusak sel di sebelahnya. Sitokin inilah yang menyebabkan tubuh menjadi panas kalau seseorang terinfeksi kuman," ujar Nidom kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

Namun, efektifitas formulasi ini baru melalui uji praklinis terhadap tikus. Itu pun yang terinfeksi flu burung, jenis virus corona lainnya, bukan Covid-19.

Kata para ahli lainnya

Terkait efek curcumin terhadap Covid-19, para ahli lain juga angkat bicara.

Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan MSc SpP(K), membenarkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan badai sitokin pada paru pasien.

Namun, hingga kini belum ada kajian atau bukti ilmiah mengenai kaitan curcumin dengan badai sitokin, khususnya yang disebabkan oleh Covid-19.

"Bahwa curcumin bisa meningkatkan sistem imun, oke, karena itu memang dianggap jamu dan obat tradisional, tapi kalau sudah badai sitokin kita enggak bisa lagi, itu harus tindakan medis," ujarnya.

Baca juga: 2 WNI Positif Corona, Lakukan 5 Hal Ini Agar Tidak Tertular

Ahli Imunitas Prof Dr dr iris Rengganis SpPD-KAI juga sependapat. Dia berkata bahwa tanpa adanya kajian ilmiah, ahli medis belum bisa menyatakan apakah suatu obat atau prosedur itu efektif atau tidak.

Erlina juga menambahkan bahwa para ilmuwan dan juga ahli medis mendukung sekali tanaman-tanaman herbal dapat menjadi obat dari berbagai penyakit.

Namun, tetap harus dengan kajian secara menyeluruh terlebih dahulu karena ramuan atau racikan tanaman herbal yang tidak sesuai porsi kelola dan juga takarannya justru akan menyebabkan kondisi kesakitan lainnya.

Baca juga: Viral Covid-19 Bisa Ditangkal dengan Curcumin, Ini Penjelasan Ahli

Sumber: KOMPAS.com (Ellyvon Pranita, Retia Kartika Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau