KOMPAS.com - Wabah belalang menyerbu pertanian di Pakistan. Untuk membantu mengatasi serangan belalang ini, China akan kerahkan 100.000 ekor bebek, sebagai senjata biologis lawan serangga ini.
Melansir BBC, Minggu (1/3/2020), China akan membantu negara terdekatnya ini mengatasi wabah belalang yang telah menghabiskan tanaman pangan.
Menurut ahli pertanian China, seekor bebek bisa memakan lebih dari 200 belalang dalam sehari. Cara ini dinilai lebih efektif daripada menggunakan pestisida untuk membasmi belalang.
Akibat serangan belalang ini, Pakistan menyatakan bulan ini adalah keadaan darurat karena jumlah belalang merupakan yang terburuk selama lebih dari dua dekade.
Baca juga: Kali Pertama, Ahli Dokumentasikan Belalang Sembah Memancing Ikan
Serbuan jutaan serangga ini juga dilaporkan telah menghacurkan tanaman pangan di beberapa wilayah di Afrika Timur.
Pemerintah China mengumumkan minggu ini, mereka akan mengirimkan tim ahli ke Pakistan untuk mengembangkan program terarah dalam melawan belalang.
Peneliti senior di Zhejiang Academy of Agricultural Sciences, Lu Lizhi menggambarkan bebek sebagai senjata biologis untuk melawan hama serangga yang mengancam tanaman pangan.
Menurut dia, ayam bisa memakan hingga 70 belalang dalam sehari, sementara seekor bebek dapat melahap serangga ini hingga tiga kali lipat dari angka itu.
Baca juga: Dilema Sumba Timur Hadapi Serangan Belalang 10 Tahun Sekali
"Bebek senang hidup berkelompok, maka mereka juga lebih mudah dikendalikan daripada ayam," ungkap Lu.
Percobaan menjadikan bebek sebagai senjata biologis, juga akan dilakukan di provinsi Xinjiang di barat China pada beberapa bulan ke depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.