KOMPAS.com - Berkurangnya jumlah dan menghilangnya lebah, serangga liar, dan serangga lain yang membantu penyebaran serbuk sari akan memiliki konsekuensi serius bagi umat manusia dan pasokan pangan global, demikian peringatan yang dikeluarkan oleh PBB hari Senin (20/05/2019).
"Keberadaan lebah mendukung 170.000 spesies tanaman yang pada gilirannya mendukung lebih dari 200.000 spesies hewan," ujar Ketua Dewan Umum PBB, Maria Fernanda Espinosa, dalam menyambut Hari Lebah Dunia.
"Lebah bertanggung jawab kurang lebih terhadap sepertiga hampir dari keseluruhan bahan pangan yang dihasilkan (termasuk tomat, kopi, apel, buah badam, kakao, dan berbagai tanaman yang dapat digunakan untuk produksi obat-obatan)," imbuhnya.
Baca juga: Hari Lebah Sedunia, Serangga Kecil Penopang Ketahanan Pangan Dunia
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO) mengatakan serangga yang bertanggung jawab untuk menyebar serbuk sari, termasuk lebah, keberadaannya terancam jumlahnya secara global terutama karena aktivitas manusia.
Selain itu, faktor seperti pemanasan global, hilangnya habitat, dan terlalu banyak penggunaan pestisida juga mempengaruhi.
Hewan yang bertanggung jawab untuk menyebarkan serbuk sari yang populasinya juga terancam termasuk di antaranya kupu-kupu, burung kolibri, kelelawar dan kera.
Serbuk sari tersebar dari tanaman yang memiliki kemampuan untuk penyerbukan sendiri saat serangga dan primata berpindah dari satu pohon ke pohon atau di antara semak.
"Upaya mendesak dan dengan kisaran yang luas dibutuhkan untuk melindungi lebah di habitat alam liar, ladang pertanian, dan lingkungan perkotaan," ujar Deputi Sekretaris Jenderal Amina Mohammed.
Para pakar mengatakan perlindungan habitat lebah jadi kuncinya.
Mereka merekomendasikan warga untuk menanam berbagai bunga yang ramah lebah dan menempatkan batang kayu berongga atau cabang pohon di lahan milik mereka, yang menyebutnya tampat ideal untuk serangga yang bertanggung jawab untuk penyerbukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.