Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Astronom Gunakan Gelombang Radio Deteksi Exoplanet

Kompas.com - 01/03/2020, 13:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Astronom seolah tak hilang akal untuk bisa menemukan keberadaan exoplanet dan untuk pertama kalinya mereka gunakan gelombang radio untuk menemukannya.

Melansir Science Alert, Minggu (1/3/2020), metode baru untuk menemukan exoplanet ini, terinspirasi dari aurora Jupiter.

Aktivitas gelombang radio dari bintang, yang disebut GJ 1151, dikaitkan dengan interaksi medan magnet bintang dan orbit planet. Seperti medan magnet Jupiter yang diketahui berinteraksi dengan bulan planet ini, Io.

Menurut mereka, ini adalah metode yang dapat membantu menemukan lebih banyak exoplanet atau planet di luar tata surya seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Mars yang selama ini sulit ditemukan.

Baca juga: Peneliti Temukan Gelembung Es, Bisakah Ungkap Kehidupan di Exoplanet?

"Kami mengadaptasi pengetahuan dari beberapa dekade pengamatan gelombang radio Jupiter, untuk kasus bintang ini," kata astronom Joe Callingham dari Netherlands Institute for Radio Astronomy (ASTRON).

Callingham mengatakan pada versi Jupiter-Io, yakni bulan yang mengorbit pada planet Jupiter, telah ditingkatkan skalanya, diprediksi ada dalam sistem bintang planet.

"Dan pancaran yang kami amati ini sangat sesuai dengan teorinya," jelas Callingham.

Saat ini, ada dua cara utama dalam mendeteksi keberadaan exoplanet. Metode transit, adalah cara pertama, seperti yang digunakan pesawat luar angkasa TESS milik Badan Antariksa Amerika (NASA).

Baca juga: Planet Terpanas Ditemukan, Suhu Permukaannya 4.300 Derajat Celcius

Sedangkan metode lain, yakni metode kecepatan radial yang akan mendeteksi goncangan samar di posisi bintang, saat ditarik oleh planet.

Akan tetapi, interaksi antara Jupiter dan Io sangat menarik. Sebab, interaksi mereka menghasilkan pancaran khas dalam panjang gelombang radio yang sebagian besar terpolarisasi secara melingkar.

Medan magnet Matahari tidak cukup kuat dan jaraknya terlalu jauh, untuk menghasilkan efek serupa berasal berinteraksi dengan planet-planet di Tata Surya, namun berbeda dengan bintang katai merah.

Bintang-bintang yang sangat kecil dan memiliki masa hidup yang panjang, memiliki medan magnet yang jauh lebih kuat dari pada Matahari, bahkan dari planet-planet yang lebih dekat dengan mereka.

Astronom Harish Vedantham dari ASTRON menjelaskan gerakan planet melalui medan magnet yang kuat dari katai merah bertindak seperti mesin listrik, sama seperti cara kerja dinamo sepeda.

"Ini menghasilkan arus besar yang akan menggerakkan aurora dan pancaran radio pada bintang," sambung Vedantham.

Baca juga: Astronom Temukan Planet di Bintang Terdekat, Dijuluki “Super-Earth”

Gelombang radio dari bintang katai

Untuk mencari gelombang radio frekuensi rendah dalam menemukan exoplanet, Vedantham dan timnya menggunakan data dari survei yang dilakukan LOFAR, teleskop di Belanda.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau