Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkang Telur Ungkap Dinosaurus Ternyata Berdarah Panas, Kok Bisa?

Kompas.com - 19/02/2020, 20:47 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Misteri dinosaurus berdarah panas atau dingin, masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Tak heran jika mahluk purba yang punah sekitar 66 juta tahun ini terus menarik perhatian banyak pihak.

Para peneliti selama ini memperkirakan kalau dinosaurus itu seperti reptil modern, yang cenderung berdarah dingin.

Namun sebuah bukti baru berhasil memperlihatkan jika dinosaurus lebih cenderung berdarah panas.

Bukti tersebut didapat berdasarkan komposisi bahan kimia kuno yang tersembunyi di dalam kulit telur dinosaurus.

Baca juga: Kanker Langka Ditemukan pada Ekor Dinosaurus Berusia 66 Juta Tahun

Temuan ini pun memberikan titik terang terhadap perdebatan yang selama ini terjadi.

"Hasil menunjukkan kelompok utama dinosaurus memiliki suhu tubuh lebih hangat daripada lingkungan mereka," kata Robin Dawson, ahli geofisika dari University of Massachusetts-Amherst.

Lebih lanjut ia menjelaskan kemampuan untuk meningkatkan suhu secara metabolik di atas lingkungan merupakan evolusi awal dari dinosaurus.

Dalam penelitian mereka, Dawson bersama rekan-rekan penelitinya menyelidiki fragmen kulit telur dari dinosaurus yang ditemukan di Kanada dan berusia sekitar 75 juta tahun yang lalu.

Para peneliti melakukan studi pada dinosaurus herbivora, Maiasaura peeblesorum serta dinosaurus yang menyerupai burung, Troodon formosus.

Selain itu juga, peneliti memeriksa cangkang telur dari dinosaurus yang ditemukan di Rumania.

Telur dinosaurus tersebut diperkirakan berusia sekitar 69 juta tahun dan diduga merupakan spesies sauropoda kerdil.

Dengan menggunakan teknik yang disebut palaeothermometry isotop, peneliti dapat mengungkapkan suhu internal tubuh induk dinosaurus yang bertelur.

Baca juga: Karnivora Ganas ini, Spesies Dinosaurus Baru dari Zaman Jurassic

Sampel pun menunjukkan kalau suhu tubuh dinosaurus lebih panas daripada lingkungan sekitarnya, berkisar 3 hingga 6 derajat Celcius lebih hangat.

Dengan kata lain, dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advance tersebut, menunjukkan dinosaurus adalah endotermik atau mampu menghasilkan panas secara internal.

Temuan ini pun menjadi bukti yang lebih luas daripada yang kita ketahui sebelumnya mengenai metabolisme dinosaurus.

"Penelitian terhadap dinosaurus-dinosaurus ini menunjukkan beberapa kontrol metabolisme atas suhu tubuh mereka terhadap sekelilingnya," tambah Dawson.

Baca juga: Dijuluki Si Dewa Kematian, Dinosaurus ini Masih Sepupu T-Rex

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com