Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Sulit Dihentikan, Ini yang Harus Dilakukan Dunia

Kompas.com - 29/02/2020, 10:04 WIB
Imamatul Silfia,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Sciencemag

Namun, jika virus SARS-CoV-2 telah tersebar ke berbagai belahan dunia, pembatasan perjalanan wisata diperkirakan akan menjadi kurang efektif.

Ahli epidemiologi dari Harvard University mengatakan keberhasilan dari pembatasan ini tidak akan berlangsung lama.

"Jika dalam satu minggu berita kasus ini terus berlanjut, saya pikir ini menunjukkan bahwa pembatasan wisata bukan penanggulangan utama lagi," ujar peneliti bernama Marc Lipsitch tersebut.

Tetapi, Bruce Aylward dari WHO mengatakan, usaha sekecil apapun tetap berguna untuk menahan penyebaran virus ini.

Di Hubei, China, sekitar 50 juta orang diisolasi pada 23 Januari hingga 2 Februari. Tindakan ini memberikan kesempatan bagi provinsi lain untuk mempersiapkan dan mencegah kemungkinan kasus dari wabah tersebut.

Sayangnya, tindakan tersebut memengaruhi kesehatan fisik dan mental masyarakat Hubei.

Karena hanya diizinkan menetap di rumah, selalu berada di bawah pengawasan intensif, dan kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh Lawrence Gostin, spesialis kebijakan kesehatan global di Georgetown University Law Center.

Meskipun penyebaran virus masih belum bisa dihentikan, tetapi menahan proses penyebarannya akan sangat berpengaruh karena dapat memberikan kesempatan bagi para pekerja medis dilatih untuk melindungi diri, lebih banyak waktu bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri, serta lebih banyak waktu untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan virus corona beserta vaksinnya.

Baca juga: Para Ahli Berpacu Temukan Hewan yang Jadi Sumber Penyebar Virus Corona

Untuk menahan proses penyebaran virus, Dye menganjurkan negara-negara lain untuk mengikuti strategi yang dilakukan oleh China, yaitu memberhentikan pelayanan transportasi publik, menutup tempat-tempat hiburan, and melarang kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat.

"Kami tidak bisa membuktikannya namun langkah-langkah tersebut sangat membantu untuk menekan jumlah kasus virus corona," ujar Dye.

Untuk mempersiapkan keadaan ke depannya, rumah sakit dapat memperbanyak stok alat pernapasan dan jumlah kasur. Penggunaan vaksin untuk influenza dan pneumonia juga membantu untuk mengindentifikasi kasus COVID-19, karena ketiganya memiliki gejala yang mirip.

Kemudian, pemerintah harus terus mengkampanyekan mengenai pentingnya mencuci tangan dan tetap berada di rumah jika sedang sakit.

Apapun langkah yang dilakukan, merupakan hal yang sangat penting untuk segera mengambil tindakan. Aylward berharap negara lain dapat mengikuti pergerakan yang dilakukan China.

"Kecepatan itu adalah segalanya. Dan yang saya khawatirkan, apakah negara-negara lain dapat bertindak dengan cepat?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau