Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Rahasia Umur Panjang Warga Okinawa, Kuncinya Pola Makan

Kompas.com - 28/02/2020, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Manusia di berbagai belahan benua telah mencari resep awet muda selama berabad-abad.

Baru-baru ini, pencarian rahasia awet muda atau panjang umur itu berakhir di pulau Okinawa, Jepang, yang terbentang melintasi Laut China Timur.

Para manula di sana bukan hanya memiliki tingkat harapan hidup terpanjang paling tinggi di dunia. Lansia di sana juga dapat menikmati hari tua dengan kondisi tubuh yang sehat pula.

Yang paling menarik dari Okinawa adalah jumlah penduduknya yang bertahan hidup dengan usia di atas 100 tahun.

Dari 100.000 penduduk, Okinawa memiliki 68 centenarian (orang yang hidup lebih dari 100 tahun). Angka ini tiga kali lipat dari yang ditemukan di AS dalam jumlah populasi yang sama.

Baca juga: Bukti Baru, Kebiasaan Berjalan Cepat Bikin Umur Panjang

Bahkan dengan standar Jepang, Okinawa tetap istimewa, karena penduduknya memiliki peluang 40 persen lebih besar untuk bertahan hidup hingga 100 tahun, bila dibandingkan dengan orang Jepang kebanyakan.

Para ilmuwan menghabiskan puluhan tahun untuk mengungkap rahasia umur panjang penduduk Okinawa, baik dengan meneliti gen maupun gaya hidup mereka.

Salah satu faktor yang menarik perhatian para peneliti baru-baru ini, adalah tingginya rasio karbohidrat dan protein dalam pola makan warga Okinawa, khususnya pada banyaknya ubi sebagai sumber kalori mereka.

"Ini lumayan bertentangan dengan diet populer saat ini yang menganjurkan tinggi protein, rendah karbohidrat," ujar Samantha Solon-Biet, yang meneliti soal nutrisi dan proses penuaan di Universitas Sydney.

Meski sangat populer, diet tinggi protein seperti diet Atkins dan Paleo, hanya memiliki sedikit bukti keuntungan jangka panjang.

Lantas, apakah "Rasio Okinawa" yakni 10:1 untuk karbohidrat dan protein, adalah rahasia umur panjang dan kesehatan?

Meskipun saat ini masih terlalu dini untuk mengubah pola makan Anda seperti penduduk Okinawa, hipotesis ini mungkin patut kita cermati bersama.

Menurut temuan-temuan dalam penelitian ini, diet yang rendah protein dan tinggi karbohidrat memicu bermacam reaksi fisiologis yang melindungi kita dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penuaan, termasuk kanker, penyakit kardiovaskular dan Alzheimer.

Dan Rasio Okinawa mungkin yang paling optimal dalam mendapat keseimbangan diet untuk mencapai efek tersebut.

Menurut penelitian, diet rendah protein dan tinggi karbohidrat memicu bermacam reaksi fisiologis yang melindungi kita dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penuaan SHUTTERSTOCK/mama_mia Menurut penelitian, diet rendah protein dan tinggi karbohidrat memicu bermacam reaksi fisiologis yang melindungi kita dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penuaan

Banyak dari penelitian ini berasal dari Okinawa Centenarian Study (OCS), yang telah menyelidiki kesehatan para manula di sana sejak 1975.

OCS memeriksa penduduk di seluruh perfektur Okinawa, yang terdiri dari lebih dari 150 pulau.

Pada 2016, OCS telah memeriksa 1.000 centenarian di wilayah tersebut.

Alih-alih menjalani masa tua yang sakit-sakitan, para centenarian di Okinawa tampak mampu menunda efek-efek penuaan yang biasa dialami manusia. Dua per tiga manula di sana hidup mandiri sampai usia mereka 97 tahun.

"Rentang kesehatan" yang menakjubkan ini terlihat di berbagai penyakit yang berhubungan dengan penuaan.

Penduduk Okinawa kebanyakan tidak menunjukkan tanda-tanda umum penyakit kardiovaskular, seperti tidak ada plak yang menyumbat arteri, hal yang umumnya menyebabkan gagal jantung.

Para penduduk Okinawa yang paling tua juga memiliki tingkat penyakit kanker, diabetes, dan kepikunan yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan populasi manula lainnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau