Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor, Riptide Si Paus Pembunuh yang Berenang Sejauh 8.000 Km

Kompas.com - 25/02/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Riptide adalah seekor paus Orca atau yang lebih dikenal sebagai paus pembunuh, berhasil pecahkan rekor mengarungi lautan dengan berenang sejauh 8.000 kilometer.

Seekor paus pembunuh diketahui melakukan perjalanan dari pod Islandia, sejauh 5.000 mil atau sekitar 8.000 kilometer dari perairan di ujung utara ke perairan lepas di pantai Lebanon, dekat Beirut.

Diyakini jarak perjalanan yang ditempuh spesies paus ini merupakan satu arah terjauh yang pernah dicatat, seperti melansir The Independent, Selasa (25/2/2020).

Selama ini, paus Orca diketahui jarang memasuki Laut Mediterania. Namun, dengan adanya fakta ini memberikan kejutan bagi para ilmuwan kelautan.

Baca juga: World Orca Day, Mengenal Paus Pembunuh, Si Predator Puncak di Samudera

Paus itu dikenal sebagai Riptide atau SN113 yang memulai perjalanan di perairan lepas pantai Semenanjung Snæfellsnes di Islandia bagian barat.

Tercatat, paus pembunuh jantan ini terakhir terlihat pada Juni 2018 lalu.

Penampakan selanjutnya, paus ini diketahui berada di lepas pantai Genoa, Italia pada Desember lalu. Di lautan Mediterania ini, Riptide terlihat bersama sekawanan paus lainnya.

Orca Guardian, sebuah organisasi konservasi paus Orca di Islandia, turut mengamati perjalanan Riptide, si paus pembunuh ini.

Baca juga: Demi Kulit yang Sehat, Mungkin ini Alasan Migrasi Paus Pembunuh

Marie-Thérèse Mrusczok, ketua Orca Guardian mengatakan telah mengidentifikasi paus pembunuh itu sebagai Riptide, yakni dari tanda unik pada sirip punggung dan kepalanya.

"Sejauh yang kami ketahui, ini adalah jarak yang paling jauh yang ditempuh paus pembunuh mana pun, dengan (jarak yang ditempuh) lebih dari 8.000 kilometer. Sungguh luar biasa," kata Mrusczok.

Penggiat konservasi cemaskan kesehatan paus

Kendati memecahkan rekor perjalanan terjauh dalam mengarungi lautan, namun para penggiat konservasi mamalia laut ini mencemaskan kesehatan paus Orca.

Mrusczok mengaku menkhawatirkan kesehatan paus pembunuh itu yang tampak sendirian tanpa kawanannya dan dilaporkan tampak kurus.

Sebab, menurut Mrusczok, sebelumnya paus Orca tidak pernah benar-benar terlihat di Lebanon.

"Ada pelaut yang mengatakan terakhir kali melihat paus ini berenang pada 1980-an, tapi tidak ada konfirmasi. Ketika terlihat di Italia, juga sangat aneh, karena Orca tidak biasanya berenang sejauh itu ke Mediterania," ungkap Mrusczok.

Mrusczok mengatakan ketika paus terlihat di Genoa, dia dan rekannya melihat kesehatan paus itu memburuk.

Baca juga: Lama Masuk Daftar Pencarian, Orca Paling Misterius Akhirnya Ditemukan

Bahkan, kemungkinan paus pembunuh lain kemungkinan mati dan hanyut di perairan Lebanon.

Sebelumnya, rekor perjalanan terpanjang ditempuh seekor paus pembunuh dengan jarak 2.500 kilometer.

Namun, perjalanan epik Riptide berhasil pecahkan rekor sebelumnya, untuk jarak perjalanan paus Orca yang terdokumentasikan sebagai perjalanan terpanjang hingga ke perairan Mediterania dan Lebanon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau