Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Layar Sentuh, Teknologi Fiksi Jadi Nyata

Kompas.com - 20/02/2020, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Beberapa dekade lalu, mungkin teknologi layar sentuh atau touchscreen hanya bisa dibayangkan di dalam film-film fiksi.

Namun, siapa sangka, teknologi ini kini telah menyatu dalam setiap lini kehidupan manusia.

Berbagai perangkat telah disematkan teknologi ini untuk menunjang seluruh aktivitas sehari-hari. Di antaranya, smartphone (ponsel pintar) menjadi gawai yang tak pernah lepas dalam genggaman, tablet, komputer, smartwatch (jam pintar) dan berbagai perangkat lain.

Bahkan, teknologi layar sentuh telah ada ada di sekitar kita, seperti di rumah, jalan hingga berbagai fasilitas umum lainnya.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kapal Selam Lahir dari Konsep Tong Kaca

Melansir Ars Technica, Rabu (19/2/2020), lahirnya teknologi layar sentuh, seakan membutuhkan beberapa generasi hingga teknologi ini bisa hadir di masa kini.

Sebab, ternyata di tahun 1940-an, teknologi layar sentuh dianggap tak layak unntuk bisa direalisasikan.

Sampai setidaknya pada tahun 1965, E.A Johnson, seorang insinyur asal Inggris menemukan teknologi layar sentuh berbasis jari yang pertama.

Awalnya, Johnson menggambarkan karyanya dalam sebuah artikel Touch Display yang dipublikasikasi dalam Electronics Letters.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Rudal, Senjata Mematikan di Perang Dunia

Karya ini menampilkan diagram yang menggambarkan jenis mekanisme layar sentuh yang banyak digunakan pada smartphone saat ini, yang dikenal sebagai sentuhan kapasitif.

Dua tahun kemudian, Johnson menguraikan lebih lanjut tentang teknologi dengan foto-foto dan diagram dalam Touch Displayss: A Programmed Man-Machine Interface, yang dipublikasikan di Ergonomics pada 1967.

Panel layar sentuh kapasitif menggunakan insulator, seperti kaca yang dilapisi dengan konduktor transparan seperti indium tin oxide (ITO).

Bagian konduktif biasanya merupakan jari manusia, karena kulit dapat menghasilkan konduktor listrik yang baik.

Namun, teknologi awal yang dikembangkan Johnson saat itu, hanya dapat memproses satu sengtuhan pada satu waktu. Sedangkan, apa yang saat ini kita kenal dengan multi touch, masih berkembang cukup jauh.

Penemuan Johnson, kemudian diadopsi oleh pengontrol lalu lintas udara di London dan digunakan hingga tahun 1990-an.

Kendati cikal bakal teknologi layar sentuh pertama kali ditemukan E.A Johnson, namun teknologi ini terus berkembang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com