Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Gunakan Teknologi "Virtual Reality" Dalam Industri Ternak

Kompas.com - 14/05/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - galPara, sebuah perusahaan produsen daging sapi di Australia mulai memanfaatkan tenologi dan inovasi dalam industrinya.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi tekanan yang terus meningkat dari aktivis lingkungan dan hewan mengenai bagaimana industri mereka beroperasi.

Meningkatnya desakan untuk transparansi dan makanan yang berkelanjutan secara etika, sosial dan lingkungan telah menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam forum Beef Australia 2018, ajang pameran terbesar dalam industri peternakan Australia.

Meat and Livestock Australia (MLA), organisasi riset, pengembangan dan pemasaran milik para produsen peternakan Australia telah menggunakan teknologi realitas maya (virtual reality) untuk mencoba mendidik konsumen tentang rantai pasokan.

Baca juga: Pemberian Antibotik pada Ternak Jangan Berlebihan

Pengalaman realitas virtual itu mengajak konsumen mengikuti proses bagaimana hewan di peternakan dipindahkan ke fasilitas penggemukan dan diproses di tempat pemotongan sebelum disajikan di piring di sebuah restoran.

Manajer program komunitas MLA, Fiona Young mengatakan pengalaman maya (virtual reality) mengenai proses ternak dari peternakan hingga ke piring saji telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kesalahpahaman tentang industri peternakan.

"Teknologi ini tentu saja mampu membongkar beberapa asumsi dan stereotipe," katanya.

"Ini benar-benar bisa merasakan sendiri. Jadi begitu Anda menyalakan headset dan headphone, Anda benar-benar dikelilingi oleh rekaman itu, sehingga memungkinkan untuk merasakan bahwa Anda benar-benar ada di sana.

"Anda benar-benar berada di helikopter, di lapangan penggembalaan, di truk bersama dengan ternak-ternak itu dan benar-benar mengalami apa yang mungkin seorang petani atau produser atau orang lain di industri akan alami."

Dia mengatakan di masa depan teknologi ini dapat digunakan untuk memungkinkan konsumen untuk secara virtual mengunjungi peternakan dari mana makanan mereka berasal.

"Industri ini menjadi semakin maju dan berteknologi maju dalam alat komunikasi mereka dan saya pikir tentu saja itu bisa menjadi masa depan dari produk daging sapi," katanya.

Baca juga: Lumba-lumba Juga Bisa Lukai Manusia, Kisah dari Australia Ini Buktinya

Pameran daging sapi telah menarik delegasi dari lebih dari 30 negara di seluruh dunia, banyak yang menghadapi tekanan eksternal yang sama seperti industri Australia, tetapi juga yang bersifat internal seperti menurunnya profitabilitas dan konsumsi, meningkatnya hambatan peraturan, dan ketidakstabilan perdagangan.

Kontribusi penduduk asli diakui

Direktur pengelola OBE Beef, Dalene Wray ingin menunjukkan bahwa tidak semua inovasi didasarkan pada teknologi.

Perusahaan kecil di Queensland adalah satu dari hanya empat agribisnis Australia yang memiliki rencana rekonsiliasi, yang menurutnya merupakan jenis inovasi satu-satunya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau