KOMPAS.com - Keberadaan kanker ternyata sudah ada jauh lebih lama dari yang pernah diperkirakan sebelumnya. Bukti ini berdasarkan pada studi yang dilakukan pada fosil dinosaurus berusia 66 juta tahun.
Peneliti menemukan ada sesuatu yang aneh pada hadrosaur muda, dinosaurus herbivora berparuh bebek ini mati jutaan tahun lalu. Namun, mereka tidak mengetahui penyebab kematian binatang purba ini.
Dari 11 segmen tulang ekor yang tersisa, delapan di antaranya menunjukkan berbagai kondisi patologis yang belum pernah terlihat pada dinosaurus lain.
"Ada rongga besar di dua segmen vertebrata tersebut," jelas ahli anatomi evolusi Hila May dari Tel Aviv University di Israel.
Baca juga: Dijuluki Si Dewa Kematian, Dinosaurus ini Masih Sepupu T-Rex
Lebih lanjut, May menyebut kalau rongga tersebut mirip dengan rongga yang diproduksi oleh tumor yang terkait dengan penyakit langka Langerhans Cell Histiocytosis (LCH) yang masih ada sampai sekarang pada manusia.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports ini juga mengungkapkan bentuk kanker langka ini telah ada di Bumi setidaknya selama 66 juta tahun lalu, saat berakhirnya zaman Cretaceous.
"Melalui pemindaian mikro-CT mengonfirmasi itu sebenarnya LCH. Dan ini adalah pertama kalinya diidentifikasi pada dinosaurus," papar May, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (12/2/2020).
Sebenarnya bukan pertama kalinya LCH ditemukan pada hewan, penelitian sebelumnya mengungkapkan patologi yang sama pada tikus hutan dan harimau. Tetapi tim peneliti belum pernah menemukannya dalam catatan fosil.
Baca juga: Penemuan Tulang Lengan Dinosaurus Tertinggi di Bumi ini Dibantu Kuda