KOMPAS.com - Nasi goreng adalah masakan Asia yang sangat populer di dunia, bahkan merupakan sajian yang cukup tua di benua ini. Untuk membuat nasi goreng yang lezat ala koki, ilmuwan menyarankan untuk menggunakan ilmu fisika.
Lalu, seperti apa teknik rahasia yang digunakan para koki ini?
Di beberapa restoran makanan China, koki biasanya akan melemparkan nasi goreng dari wajan ke udara, sebelum menangkapnya kembali.
Seperti dilansir dari Science News, Rabu (12/2/2020), para ilmuwan telah menganalisa gerakan yang digunakan koki untuk melemparkan makanan ke udara selama memasak.
Baca juga: Ini Alasan Stephen Hawking Tak Pernah Dapat Nobel Fisika Semasa Hidup
Hasil analisa para ilmuwan menunjukkan adanya model matematika dalam gerakan kinetik yang dilakukan oleh koki saat melempar nasi goreng, yang kemudian gerakan ini disebut dengan kinematika.
Sebab, sangat penting melempar nasi dan bahan-bahan makanan untuk dimasak pada susu tinggi tanpa terbakar, untuk mendapat masakan terlezat.
Untuk membuktikan teknik para koki ini benar-benar dapat membuat makanan yang lezat dengan melemparnya ke udara, para ilmuwan mengamati video lima koki di restoran China.
Para fisikawan telah menganalisa gerakan berulang yang digunakan koki saat melempar nasi. Koki-koki ini membuat gerakan tertentu yang diulang sekitar tiga kali per detik.
Baca juga: Demi Pancake yang Sempurna, Ilmuwan Gunakan Konsep Fisika
Penelitian ini dilaporkan para peneliti dalam Journal of the Royal Society Interface. Dalam penelitian itu mengungkapkan kinematika yang diterapkan koki saat memasak.
Dengan menggunakan model ini, peneliti memberi peringkat semua kemungkinan kinematika dalam tiga metrik, yakni proporsi nasi yang dilemparkan, ketinggian terbangnya, dan perpindahan sudut nasi.
Setiap pengulangan termasuk menggeser wajan ke depan dan ke belakang, sambil secara bersamaan diayunkan ke sana kemari, menggunakan tepi kompor sebagai titik tumpu.
Demikian pula, manuver kompleks ikut bermain saat memasak makanan lainnya. Misalnya, memiringkan dan memutar panci diperlukan untuk mendapatkan crepes yang halus dan rata.
Dengan mensimulasikan lintasan nasi dalam wajan, para peneliti juga menemukan beberapa tips kuliner utama.
Gerakan goyang dan geser tidak harus sinkron, kalau tidak nasi goreng tidak akan tercampur dengan baik dan bisa terbakar atau gosong.
Selain itu, terpenting gerakan wajan harus diulang dengan cepat. Sebab, dalam ilmu fisika, memindahkan wajan lebih cepat bisa membuat nasi terlempar lebih tinggi.
Namun, goncangan yang lebih cepat mungkin akan sulit dilakukan oleh koki. Menurut penelitian sebelumnya, koki di restoran China harus berjuang dengan sakit bahu untuk bisa menguasai teknik ini.
Selain itu, menggerakkan wajan dengan cepat dapat menyebabkan masalah lain, misalnya cedera otot dan lain sebagainya.
Para ilmuwan berharap dengan penelitian ini dapat menjadi solusi digunakannya robot untuk mengurangi beban para koki di industri kuliner.
Secara teknis sesuai ilmu fisika untuk memasak nasi goreng dengan kecepatan tinggi saat menggerakkan wajan yang berat akan lebih efektif jika dilakukan oleh robot.
Baca juga: Batu Bersusun di Sukabumi, Bagaimana Fisika Menerangkannya?