Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Perkembangan alat seismograf terjadi dengan cepat pada tahun 1880. Ketika fisikawan Skotlandia Sir James Alfred Ewing, insinyur Skotlandia Thomas Gray dan ahli geologi Inggris John Milne, bekerja di Jepang untuk mempelajari gempa bumi.

Menyusul gempa bumi dahsyat yang terjadi di Yokohama dekat Tokyo. Pada saat itu, para ahli ini mendirikan Seismological Society of Japan.

Organisasi ini kemudian mengembangkan berbagai perangkat deteksi gempa, yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya seismograf yang digunakan saat ini.

Di antara instrumen deteksi gempa yang pernah dibuat pada periode itu, seismograf pendulum horizontal Milne yang paling dikenal.

Baca juga: Gempa Bumi, Mungkinkah Diprediksi?

Sebab, seismograf Milne itu berhasil merekam beberapa gempa bumi di Jepang. Setelah kembali ke Inggris, dia membangun jaringan seismograf di seluruh dunia menggunakan instrumen tersebut.

Seismograf tidak hanya untuk deteksi gempa bumi

Seismograf telah menjadi penemuan yang sangat penting di dunia. Bahkan, tidak hanya mendeteksi potensi gempa bumi besar, tetapi juga kecil.

Meski awalnya dirancang untuk menemukan gempa bumi alami, seismograf memiliki banyak kegunaan lain.

Di antaranya eksplorasi minyak bumi, penyelidikan kerak bumi dan lapisan bawah.

Bahkan, saat letusan gunung berapi selalu disertai gempa-gempa kecil. Di sini, seismograf memegang peranan pentinting dalam memprediksi aktivitas vulkanik.

Seismograf juga dapat mendeteksi osilasi tanah yang kecil dan berlangsung lama, yang disebut mikroseisme yang tidak berasal dari gempa bumi.

Dalam pengujian senjata nuklir jarak jauh di bawah tanah, seismograf juga turut ambil peran.

Alat ini akan mencatat gelombang seismik yang relatif lemah yang dihasilkan oleh ledakan bawah tanah dan membedakannya dengan getaran alami.

Survei seismik juga dilakukan dengan seismograf saat ladang minyak bumi besar ditemukan di Texas pada tahun 1923. Alat ini kemudian dimanfaatkan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.

Tak hanya di Bumi, seismograf juga menjadi alat penting bagi para penjelajah luar angkasa. Untuk mendeteksi getaran pada permukaan bulan, astronom akan menggunakan alat ini.

Seismograf bulan pernah dipasang selama misi Apollo yang dimulai pada tahun 1969.

Instrumen serupa pertama kali ditempatkan di Mars oleh pesawat luar angkasa Viking 2. Seismograf ini digunakan untuk mendeteksi aktivitas seismik di planet merah ini.

Baca juga: Gempa Ekuador Mengingatkan, Indonesia Dikelilingi Generator Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com