Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Seismograf Digunakan di Bumi hingga Mars

Kompas.com - 13/02/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seismograf adalah alat deteksi gempa bumi yang sangat penting bagi dunia. Tidak hanya di Bumi, alat ini juga diterbangkan ke Mars dan Bulan.

Indonesia adalah satu dari sekian negara yang memiliki potensi gempa bumi yang cukup tinggi dan seismograf menjadi alat yang diandalkan untuk mendeteksi bencana alam ini.

Namun, tahukah Anda kapan dan di mana alat ini pertama kali ditemukan?

Seismograf adalah instrumen yang merekam gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa bumi, ledakan atau fenomena yang mengguncang Bumi.

Baca juga: Gelombang Seismik Misterius Guncang Bumi, Para Ilmuwan Kebingungan

Alat ini dilengkapi dengan sensor elektromagnet yang menerjemahkan gerakan tanah menjadi perubahan listrik, yang direkam oleh sirkuit analog atau digital instrumen.

Melansir Encyclopaedia Britannica, Kamis (13/2/2020), instrumen seismik yang awalnya disebut seismoscope ini tidak mencatat waktu osilasi (getaran bolak-balik) tanah, tetapi lebih menunjukkan terjadinya goncangan.

Seorang sarjana China, Zhang Heng menciptakan instrumen semamcam ini pada tahun 132 masehi. Alat itu berbentuk silindris dengan delapan kepala naga tersusun melingkar di atasnya dan masing-masing naga diletakkan bola pada mulutnya.

Ketika gempa bumi terjadi, bola terlepas dari mulut naga, kemungkinkan oleh semacam bandul internal yang bergerak bolak-balik sesuai arah getaran. Kemudian ditangkap oleh mulut katak yang ada di bawahnya, yang menghasilkan suara.

Baca juga: Peneliti Sebut Gempa Bumi Tsunami Mentawai 2010 adalah Kejadian Langka

Pada tahun 1855, ilmuwan Italia, Luigi Palmieri merancang seismograf yang terdiri dari beberapa tabung berbentuk U. Tabung ini diisi dengan cairan merkuri dan berorientasi ke berbagai titik kompas.

Ketika tanah berguncang, gerakan merkuri membuat kontak listrik yang menghentikan jam dan secara bersamaan mulai merekam genderang, di mana gerakan terapung di permukaan merkuri akan tercatat.

Masalah dasar dalam mengukur gerakan tanah adalah untuk mencapai titik mantap yang tetap pada saat gerakan tanah. Berbagai jenis pendulum atau bandul telah digunakan untuk tujuan itu.

Jenis paling sederhana adalah pendulum umum di mana massa yang berat ditangguhkan oleh kawat atau batang dari titik tetap (seperti dalam jam).

Setelah serangkaian gempa bumi melanda dekat Perthshire, Skotlandia, pada tahun 1839, seismometer dengan pendulum terbalik, dipasang di dekat Comrie pada tahun 1840.

Sementara seismograf pertama, menurut seismolog Italia, diciptakan oleh fisikawan Italia, Filippo Cecchi. Seismograf Cecchi juga menggunakan pendulum, tetapi itu adalah alat pertama yang dapat merekam gerakan terkait gerakan tanah Bumi sebagai fungsi waktu.

Gerakan yang dihasilkan oleh gelombang seismik akan mengaktifkan jam dan merekam permukaan yang mendeteksi gerakan tanah setiap 1 sentimeter per detik. Selanjutnya, memungkinkan pembaca untuk menentukan waktu terjadinya gempa bumi, serta durasinya.

Baca juga: Rilis Evaluasi Gempa Bumi Selama Januari 2020, Ini 8 Kluster Zona Aktif di Indonesia

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau