Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Potensi Gelombang Tinggi 6 Meter, di Daftar Wilayahnya

Kompas.com - 13/02/2020, 13:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga esok hari, masyarakat diminta waspada karena gelombang tinggi hingga enam meter diprakirakan berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai dan Selatan Banten.

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur Laut hingga Timur dengan kecepatan 5-25 knot.

Baca juga: BMKG: Sepekan ke Depan Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Di wilayah selatan Indonesia dari Barat Daya hingga Barat Laut, kecepatannya mencapai 5-35 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Arafuru, Perairan Pulau Yos Sudarso hingga Merauke.

"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," kata dia.

Adapun prakiraan potensi gelombang tinggi laut ini berlaku pada 13-14 Februari 2020.

Gelombang tinggi 2,5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di wilayah berikut.

  • Perairan Barat Enggano
  • Perairan Barat Lampung
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa
  • Selat Badung
  • Selat Bali hingga Selat Lombok dan Selat Alas Alas bagian selatan
  • Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Selatan Pulau Sumba
  • Laut Arafuru bagian tengah dan timur
  • Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
  • Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
  • Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro
  • Laut Maluku bagian utara
  • Perairan Utara dan timur Halmahera
  • Perairan Morotai
  • Laut Halmahera
  • Perairan Utara Papua Barat hingga Papua

Gelombang tinggi 4 hingga 6 meter bepotensi terjadi di wilayah Samudera Pasifik Utara dan Halmahera hingga Papua.

Dengan kondisi gelombang laut yang tinggi dan adanya potensi gelombang pasang tinggi dibeberapa wilayah Indonesia, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas dihimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas di pesisir maupun di laut.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya.

Baca juga: Gelombang Panas Bisa Terjadi di Dalam Laut, Dampaknya Sangat Buruk

Untuk diketahui, gelombang tinggi ini memiliki risiko tinggi pula terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan umumnya, bertahan menghadapi kecepatan angin di bawah 15 knot, sementara perlu waspada saat angin lebih dari 15 Knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.

Kapal tongkang perlu berhati-hati saat kecepatan angin lebih dari 16 Knot dan tinggi gelombang di atsa 1.5 meter. Sementara kapal ferry perlu waspda risiko tinggi saat kecepatan angin lebih dari 21 Knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.

Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, perlu waspada risiko tinggi saat kecepatan angin lebih dari 27 Knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau