KOMPAS.com – Demam Berdarah Dengue tidak disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepti. Nyamuk dengan warna belang putih dan hitam tersebut merupakan vektor pembawa virus dengue, yang pada dasarnya terdiri dari empat jenis.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dr Tedjo Sasmono, Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology.
“Virus dengue terdiri dari empat jenis, yaitu virus dengue serotipe-1, serotipe-2, serotipe-3, dan serotipe-4,” tuturnya kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Serba-serbi DBD: Penyebab, Gejala, sampai Tanaman Penghalau Nyamuk
Keempat jenis tersebut, biasa disingkat DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, hidup di Indonesia. Inilah yang oleh Tedjo sebut sebagai 'hiperendemik'.
Untuk apa kita mengetahui jenis virus dengue?
Tiap daerah memiliki epidemi virus dengue yang berbeda. Di Indonesia sendiri, tutur Tedjo, virus dengue pertama kali ditemukan pada 1968. Tiap tahun, jenis-jenis virus dengue ini memiliki pola penyebaran sendiri.
“Tiap daerah di Indonesia punya karakteristik virus dengue. Bagian barat, tengah, dan timur, pada tahun yang sama memiliki karakteristik epidemi yang berbeda,” lanjut Tedjo.
Baca juga: Ancaman DBD di Indonesia dan 3 Hal yang Harus Anda Ketahui
Ia mencontohkan pada 2018, jenis virus dengue yang mewabah di Batam adalah DEN-2. Sementara di Ambon, virus yang mewabah adalah DEN-1.
Ilmu taksonomi menggolongkan setiap serotipe sebagai spesies tersendiri. Virus dengue berukuran sekitar 50 nanometer (nm) terdiri dari komponen materi genetik/genom virus berupa asam ribonukleat (Ribonucleic Acid/ RNA) untai tunggal sepanjang sekitar 10.700 basa nukleotida.
Keanekaragaman virus dengue ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Termasuk iklim, kekebalan populasi, dan sifat virus dengue yang sangat mudah bermutasi.
Untuk mengantisipasi penyebarannya, perlu dilakukan pemetaan jenis virus dengue yang menjangkit daerah-daerah di Indonesia dari tahun ke tahun.
Tedjo menyebutkan, tiap virus dengue memiliki karakteristik yang berbeda.
“DEN-1 punya ciri khas, ketika masuk ke suatu daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya, virusnya sangat cepat menyebar. Namun, tidak menyebabkan penyakit parah meski kasus yang ditimbulkan banyak,” papar Tedjo.
Bagaimana dengan DEN-2 dan DEN-3? Tedjo menyebutkan bahwa kedua jenis ini merupakan jenis yang paling ganas.
“DEN-2 dan DEN-3 cenderung menyebabkan keparahan penyakit. Kalau kena, tingkat keparahannya tinggi. Hal ini terjadi di Indonesia juga luar negeri,” tambahnya.
Baca juga: 5 Kesalahpahaman Terbesar tentang DBD dan Nyamuknya