Sebuah studi selama sepekan yang melibatkan 17 pasien panti jompo menunjukkan, mereka yang mengonsumsi jeli dengan kandungan ekstrak teripang menunjukkan penurunan pertumbuhan Candida dibanding yang tidak.
Sementara uji coba pada tikus menunjukkan abhwa teripang dapat melawan sepsis, komplikasi yang mengancam jiwa karena bakteri berbahaya.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan, teripang dapat meningkatkan kesehatan hati dan jantung.
Sebagai contoh, tikus dengan tekanan darah tinggi yang diberi makan ekstrak teripang menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan.
Baca juga: Mengapa Saat Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Ini Penjelasan Pakar
Studi lain menunjukkan, tikus yang mengonsumsi makanan kaya teripang secar signifikan mengurangi kolesterol, lipoprotein densitas rendah, dan trigliserida.
Selain itu, dosis tunggal ekstrak teripang secara signifikan mengurangi stres oksidatif dan kerusahan hati, serta peningkatan fungsi hati dan ginjal.
Teripang telah menjadi panganan global selama berabad-abad. Meski relaitif aman, ada beberapa efek samping dari mengonsumsi teripang bagi beberapa orang.
Teripang memiliki sifat antikoagulan atau dapat mengencerkan darah.
Mereka yang menggunakan obat pengencer darah harus menjauhi teripang.
Teripang termasuk dalam keluarga yang sama dengan landak laut dan bintang laut.
Teripang harus dihindari bagi mereka yang alergi kerang.
Baca juga: Daftar Lengkap Tanggal, Bulan, dan Shio Tahun Baru Imlek untuk 20 Tahun Mendatang
Untuk diketahui, permintaan teripang di seluruh dunia telah membuat populasinya menurun.
Padahal, teripang memainkan peran penting dalam ekosistem terumbuh karang.
Agar populasi teripang tetap terjaga, ahli menganjurkan untuk mengambil teripang dari hasil budidaya atau yang dipancing menggunakan metode berkelanjutan.
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen mengatakan, teripang merupakan makanan hal dan merupakan sumber gizi terbaik.