Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merencanakan Mitigasi Gempa Jakarta, Apa yang Perlu Diketahui?

Kompas.com - 11/03/2018, 19:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu yang lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Jakarta berpotensi terus menerus terdampak gempa dari patahan di sekitarnya.

Beberapa diskusi dilakukan oleh BMKG dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membahas hal ini. Bahkan, BMKG sempat mengadakan Sarasehan Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) yang bertajuk "Gempabumi Megathrust Magnitudo 8.7, Siapkah Jakarta?" pada Kamis (01/03/2018).

Acara ini bertujuan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi gempa yang mungkin terjadi. Apalagi dalam prediksinya, gempa yang terjadi di sekitar Jakarta tersebut berkisar antara magntudo 6 hingga 8,7.

Baca juga: Mungkinkah Ada Sesar Sumber Gempa di Bawah Tanah Jakarta?

Sumber Gempa

Sayangnya, acara tersebut disimpulkan kurang tepat oleh sebagian masyarakat. Banyak orang mengira potensi gempa tersebut akan terpusat di bawah perut Jakarta.

Menanggapi hal ini, Abdul Muhari, Chairman Sentinel Asia Tsunami Working dalam opininya di Harian Kompas, Jumat (09/03/2018) menyebut pendapat tersebut perlu diluruskan.

"Sampai saat ini belum ada satu kajian ilmiah pun yang menyatakan terdapat sumber gempa atau sesar aktif di bawah Jakarta atau yang melewati Jakarta," tulis Abdul.

Abdul juga menjelaskan bahwa jika sumber gempa yang dimaksud oleh prediksi BMKG tersbeut adalah megathrust atau sumber gempa besar di selatan Banten, Jaawa Barat, maka yang lebih membutuhkan antisipasi adalah kawasan pesisir provinsi tersebut.

"Lagi pula, untuk Jakarta, sampai saat ini belum ada kajian mikrozonasi atau dampak gempa dalam skala detail dari megathrust selatan Jawa atau Selat Sunda terhadap Ibu Kota," tulisnya.

"Dengan demikian, pertanyaannya, kita sedang membicarakan ancaman gempa dengan karakteristik apa?" imbuh Abdul.

Karakteristik Gempa

Menurut Abdul, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi gempa, melihat karakteristik gempa menjadi penting.

"Jika melihat persiapan (misalnya) Tokyo dalam menghadapi gempa, ancaman gempa yang diantisipasi sangat jelas, yakni perulangan dari gempa Great Kanto Earthquake yang sudah sangat well studied dengan estimasi kekuatan M 7,9-8,2," tulisnya.

Baca juga: Gempa Megathrust Selatan Jawa, Guncangannya Bisa Merusak Jakarta

"Dengan demikian, upaya mitigasi yang dilakukan pun sangat jelas, mulai dari penguatan standar bangunan, jalur evakuasi, jalur air untuk antisipasi kebakaran pascagempa, hingga waktu pemulihan infrastruktur dasar dihitung dengan pasti," imbuhnya.

Tanpa mengetahui karakteristik gempa yang akan terjadi, menurut Abdul, mustahil rencana mitigasi bisa disusun dengan baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau