Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2018, 18:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber EurekAlert

KOMPAS.com -- Sebuah studi baru di jurnal Psychological Medicine mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang sering dialami remaja dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah kesulitan berkonsentrasi dan mengingat. Akibatnya, potensi anak tersebut sulit untuk berkembang maksimal di sekolah.

OCD pada usia anak atau remaja memang sangat menyusahkan. 90 persen dari pasien muda ini mengalami kesulitan mengerjakan PR dan berkonsentrasi saat pelajaran.

Padahal di usia tersebut, mereka seharusnya sudah siap untuk belajar hal baru seperti bahasa asing, mengendarai sepeda, atau kegiatan motorik lainnya.

Jika tidak bisa belajar baik di sekolah atau melakukan keterampilan sosial, mereka cenderung menjadi stres dan cemas.

Baca Juga: Mari Belajar Jadi Orangtua yang Lebih Baik dari Burung Laut

Sebelumnya, para peneliti di University of Cambridge menemukan ada masalah serius tentang fleksibilitas kognitif orang dewasa yang mengidap OCD.

Fleksibilitas kognitif adalah keterampilan penting untuk menemukan solusi yang tepat untuk sebuah masalah, dan beralih ke pendekatan baru saat solusi pertama gagal.

Kini, mereka ingin mengetahui, apakah hal yang sama juga terjadi pada remaja dengan OCD. 

Dr Julia Gottwald dan Profesor Barbara Sahakian dari Departemen Psikiatri, memilih 36 remaja dengan OCD dan 36 remaja yang sehat untuk mengikuti tes memori dan kemampuan belajar.
30 remaja dari masing-masing kelompok akan diuji untuk menilai keseimbangan kontrol perilaku yang diarahkan pada tujuan dan kebiasaan.

Hasilnya, pasien remaja dengan OCD mengalami kesulitan pada semua tugas belajar dan memori.

Baca Juga: Belajar Renang Bisa Menyelamatkan Hidup Anak Autisme

Penelitian yang didanai oleh Wellcome Trust dan Medical Research Council ini juga mengungkapkan untuk kali pertama bahwa perkembangan awal OCD memengaruhi kontrol untuk melakukan tujuan yang diarahkan. Penyebabnya adalah kurangnya fleksibilitas kognitif di awal pengembangan OCD.

"Sementara banyak penelitian berfokus pada OCD dewasa, kita hanya tahu sedikit tentang kondisi remaja. Studi kami ini menunjukkan bahwa remaja dengan OCD memiliki masalah dengan memori dan kemampuan untuk menyesuaikannya dengan perilaku fleksibel saat situasinya berubah," kata Dr Gottwald, penulis utama studi ini.

Profesor Sahakian juga berkata bahwa dirinya terkejut dan khawatir setelah melihat masalah belajar dan memori yang begitu luas di kalangan anak muda ini sejak awal OCD. "Penting untuk mengikuti penelitian ini dan mengatasi masalah kognitif ini, khususnya untuk menentukan bagaimana dampaknya terhadap gejala klinis dan kinerja sekolah," ujarnya.

Penelitian berikutnya akan fokus lebih detail terhadap sifat dan bagaimana OCD memengaruhi proses belajar mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber EurekAlert
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com