Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2017, 08:06 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Berbeda dengan manusia, burung laut rupanya tidak menentukan peran orangtua berdasarkan jender. Sebaliknya, ayah dan ibu saling bergantian untuk merawat anak dan mencari ikan.

Hal ini diungkapkan oleh Linda Takahashi, Anne Storey, Sabina Wilhelm, dan Carolina Walsh dalam edisi Juli 2017 dari jurnal The Auk: Ornithological Advances.

Para peneliti menemukan bahwa burung laut yang biasanya hanya menghasilkan satu telur dalam musim kawin menentukan giliran untuk jaga anak dan cari ikan dengan saling merapikan bulu satu sama lain. Dalam sehari, pertukaran peran bisa terjadi tiga hingga empat kali.

(Baca juga: Bukan Cuma Manusia, Paus Pembunuh Juga Bisa Menopause)

Namun, perubahan tidak selalu berjalan lancar. Walsh yang juga seorang peneliti perilaku hewan di Memorial University of Newfoundland, Kanada, berkata kepada ScienceNews 9 Mei 2017 bahwa dalam video yang mendokumentasi kegiatan 16 pasang burung laut, pertukaran peran hanya terjadi 198 kali.

Lalu, orangtua burung laut yang gagal bertukar peran akan melompati anaknya beberapa kali dan saling merapikan bulu sebelum salah satu akhirnya pergi untuk mencari ikan.

“Tindakan ini seakan-akan mereka sama-sama tidak mau meninggalkan koloni,” ujarnya.

Kejadian ini bahkan terjadi setidaknya satu dari lima kali, terutama ketika burung yang kembali dari laut gagal membawa ikan.

Para peneliti menulis bahwa orangtua yang tidak mau bertukar peran tampak lambat dalam merapikan bulu pasangannya. Mereka juga tidak mau berpindah dari posisinya dan memaksa pasangannya untuk pergi memancing lagi.

(Baca juga: Jaga Kesehatan, Monyet Mandrill Endus Feses Kawanan Mereka)

Selain untuk menentukan giliran, Walsh berkata bahwa ritual ini juga menjadi cara burung laut untuk mengomunikasikan kesehatannya.

Dengan menahan penataan bulu dan mengundur ritual pertukaran peran, burung laut yang merasa tidak sehat dapat bernegosiasi dengan pasangannya untuk menjaga anak dan beristirahat.

Bagi burung-burung ini, terbang ke laut untuk mencari ikan menghabiskan banyak energi karena tubuh mereka tidak dirancang aerodinamis. Walsh bahkan berkata bahwa mereka tampak aneh ketika terbang dan sayap tersebut sebenarnya lebih cocok untuk berenang.

Di samping karena kondisi yang kurang baik, para peneliti juga menulis bahwa berat tubuh dan tingkat metabolisme juga menentukan kecepatan bertukar peran. Burung laut dengan berat tubuh yang lebih rendah dan metabolisme yang lebih tinggi biasanya lebih lambat untuk merapikan rambut pasangannya.

Lalu, berdasarkan penelitian Walsh yang sebelumnya, burung laut yang menuju perceraian juga lebih lambat dalam merapikan rambut pasangannya sehingga waktu ritual yang lebih lama dapat dijadikan pertanda adanya masalah rumah tangga di antara mereka. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com