Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Wuhan 80 Persen Mirip dengan SARS, Ahli Jelaskan

Kompas.com - 04/02/2020, 17:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Dua penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan kemiripan virus corona Wuhan dengan sindrom pernapasan akut (SARS).

Hal yang mengejutkan, yakni diketahui kedua virus pembawa pneumonia ini berbagi 80 persen kode genetik, bahkan keduanya sama-sama berasal dari kelelawar.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (4/2/2020), temuan tersebut dipelajari dari genom virus corona Wuhan yang yang telah menginfeksi lebih dari 17.000 orang dan menewaskan lebih dari 360 sejak Desember.

"Pada dasarnya, ini adalah versi SARS yang menyebar lebih mudah, tetapi menyebabkan lebih sedikit kerusakan," ujar Ian Jones, seorang ahli virologi di University of Reading di Inggris yang tidak berafiliasi dengan penelitian ini.

Dengan demikian, kata Jones, semestinya perawatan dan vaksin yang dikembangkan untuk SARS dapat bekerja untuk virus corona Wuhan.

Baca juga: Setelah Virus Corona China Diserang Flu Burung, Seperti apa Bahayanya?

Virus corona pada SARS

Sebagian besar virus corona adalah penyakit zoonosis, yang artinya penyebarannya ditularkan dari hewan ke manusia. Faktanya, virus yang menyebabkan SARS dan Novel Coronavirus (2019-nCoV) disebabkan oleh kelelawar.

Kelelawar akan menginfeksi hewan lain melalui kotoran atau air liur mereka, dan perantara tanpa sadar menularkan virus ke manusia.

"2019-nCoV adalah virus kelelawar, dan SARS-CoV, yang menyebabkan epidemi pada 2002 dan 2003, adalah kerabat terdekat yang terlihat sebelumnya pada manusia," sambung Jones.

 

Antara November 2002 dan Juli 2003, SARS membunuh 774 orang dan menginfeksi 8.098 di 29 negara.

Baca juga: China Akui Alami Kekurangan dalam Memerangi Virus Corona

Untuk menentukan asal mula virus corona Wuhan, para ilmuwan memeriksa genom lengkap sampel virus corona yang dikumpulkan dari pasien pada tahap awal wabah.

Dalam studi pertama, sebuah tim yang dipimpin oleh para ilmuwan di Institut Virologi Wuhan melihat sampel virus dari tujuh pasien yang awalnya melaporkan kasus pneumonia berat.

Enam dari pasien tersebut bekerja di pasar makanan laut grosir Huanan di Wuhan, China yang diperkirakan menjadi tempat dimulainya wabah pada bulan Desember 2019 lalu.

Hasilnya, sekitar 70 persen sampel hampir identik satu sama lain dan urutan genetiknya 79,5 persen mirip dengan SARS.

Dibalik penelitian itu, peneliti juga menemukan 2019-nCoV hampir identik dengan virus corona lain yang beredar di populasi kelelawar China, 96 persen cocok dengan kode genetik tersebut.

Studi kedua yang dipimpin para ilmuwan dari Universitas Fudan di Shanghai dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, memeriksa seorang pria berusia 41 tahun yang juga bekerja di pasar.

Baca juga: Bisakah Virus Corona Pada Anjing atau Kucing Menular ke Manusia?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau