Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2020, 20:01 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengidentifikasi adanya asteroid yang mendekati Bumi dengan kecepatan sekitar 32.000 Km/ jam.

Dengan kecepatan ini, asteroid tersebut diperkirakan akan melintas dengan jarak yang sangat dekat dengan Bumi pada 29 April 2020.

Asteroid 1998 OR2

Mengutip Express.co.uk, Selasa (3/3/20200), nama asteroid tersebut adalah 1998 OR2 dengan diameter antara 1,5 – 4,1 km.

“Batu luar angkasa” ini ditemukan mengorbit Matahari pada 1987. NASA mengonfirmasi orbit asteroid ini pada 30 Juni 1987.

Para astronom telah menetapkan asteroid ini sebagai Near-Earth Object (NEO) berstatus potentially hazardous (potensi bahaya).

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus Dipicu Asteroid Berkekuatan 10 Miliar Bom Atom

Pada jarak terdekat, asteroid ini akan mendekati Bumi pada jarak 0,04205 unit astronomi. Satu unit astronomi adalah jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari, yaitu 93 juta mil (149,6 juta kilometer).

Dengan begitu, asteroid 1998 OR2 akan mendekati Bumi dengan jarak hanya 3,9 juta mil (6,29 juta kilometer) pada 29 April 2020.

Dengan kata lain, asteroid ini akan berpapasan dengan Bumi dengan jarak 16,36 kali jarak antara Bumi dengan Bulan.

Baca juga: Asteroid yang Jatuh di Gunung Berapi Asia Tenggara

“Ada beberapa asteroid yang memiliki probabilitas rendah menabrak Bumi dalam puluhan atau ratusan tahun mendatang. Misalnya, salah satu asteroid dengan probabilitas tinggi adalah 2000 SG344 yang memiliki diameter 34 meter. Asteroid ini memiliki kemungkinan 1 : 1100 untuk menabrak Bumi pada 2071,” tutur Dr Bruce Betts dari International Group of Astronomers.

Namun, Betts menekankan, hal ini berdasarkan observasi asteroid yang masih memiliki kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Sabtu, (10/8/2019), Asteroid 2006 QQ23 yang ukurannya 4 kali lipat lebih besar dari Monas akan terbang melintasi Bumi, tapi ini bukan ancaman untuk kita. Sabtu, (10/8/2019), Asteroid 2006 QQ23 yang ukurannya 4 kali lipat lebih besar dari Monas akan terbang melintasi Bumi, tapi ini bukan ancaman untuk kita.

Asteroid dan kehancuran Bumi

Menurut Planetary Society, sebuah asteroid dengan panjang lebih dari 1 kilometer berpotensi besar terhadap kehancuran secara global.

Para astronom memperkirakan obyek langit seperti ini memiliki kemungkinan 1 : 50.000 untuk menabrak Bumi setiap 100 tahun.

“Meski begitu asteroid kecil dengan panjang beberapa meter kerap menabrak Bumi, dan terbakar pada atmosfer sehingga kerusakan di Bumi minim,” tutur Betts.

Baca juga: Kawah Bekas Benturan Asteroid 2,2 Miliar Tahun Lalu Ditemukan di Australia

Asteroid Chelyabinsk misalnya, dengan panjang 20 meter, menabrak Bumi pada 2013 dan menghasilkan shock waves serta kerusakan.

“Asteroid Tunguska yang menabrak Siberia pada 1908 memiliki panjang 40 meter, bisa menghancurkan satu kota dan menyebabkan tsunami,” lanjut Betts.

Baca juga: Studi: Manusia Merusak Siklus Karbon Bumi Lebih Parah dari Asteroid

National Near-Earth Object Preparedness Strategy menyebutkan bahwa obyek yang mendekati atau lebih besar dari 1 kilometer bisa menyebabkan kerusakan secara global. “Mereka (obyek langit) bisa menyebabkan gempa, tsunami, atau efek sekunder lainnya yang berpengaruh di luar area yang terdampak.”

Sebagai perbandingan, asteroid yang dipercaya menghancurkan kehidupan dinosaurus di masa lampau memiliki diameter 10 km.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com