Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Planet Terpanas Ditemukan, Suhu Permukaannya 4.300 Derajat Celcius

Kompas.com - 29/01/2020, 20:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Para astronom telah menemukan banyak planet gas yang mengorbit pada sebuah bintang di luar tata surya. Planet-planet yang disebut sebagai “hot Jupiter” ini memiliki kondisi yang ekstrem, salah satunya KELT-9b.

KELT-9b adalah exoplanet (planet yang berada di luar tata surya) terpanas yang pernah ditemukan. Planet ini ditemukan pada 2017, mengorbit sebuah bintang dengan jarak sekitar 760 tahun cahaya.

Berapa suhu planet ini? Para astronom mengetahui suhu di permukaannya saja mencapai 7.800 derajat Fahrenheit, atau sekitar 4.300 derajat Celcius.

Mengutip Extreme Tech, Rabu (29/1/2020), KELT-9b lebih panas dibanding beberapa bintang yang pernah ditemukan.

Baca juga: Ilmuwan: Ternyata Air juga Sumber Kehidupan Bagi Alien di Planet Mars

KELT-9b jelas tidak bisa ditinggali mahluk hidup. Namun, eksistensinya memberikan pencerahan bagi para astronom dan ilmuwan tentang kondisi planet-planet di gugusan bintang lainnya.

Observasi terakhir lewat teleskop luar angkasa Spitzer menyebutkan bahwa temperatur ekstrem pada KELT-9b berdampak besar terhadap atmosfernya. Data dari Spritzer menyebutkan bahwa atmosfer perlahan hilang karena suhu planet yang terlalu panas.

Dengan kondisi planet yang panas seperti itu, ilmuwan memprediksi, tidak ada molekul yang bisa bertahan. Bahkan, molecular hydrogen yang merupakan partikel terkecil dan paling sederhana pun tidak bisa bertahan.

Baca juga: Astronom Temukan Planet di Bintang Terdekat, Dijuluki “Super-Earth”

Orbit KELT-9b sangat dekat dengan bintangnya. Bagi planet ini, satu tahun (satu kali orbit) hanya memakan waktu 1,5 hari waktu Bumi. Layaknya exoplanet lain, KELT-9b memiliki satu sisi yang selalu menghadap bintangnya.

Lalu bagaimana dengan suhu pada malam hari? Penelitian menyebutkan bahwa pada malam hari, suhu di permukaan planet tersebut sekitar 50 persen lebih dingin. Suhu tersebut cukup untuk partikel-partikel atmosfer terbentuk kembali pada sisi yang berlainan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau