Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli Berpacu Temukan Hewan yang Jadi Sumber Penyebar Virus Corona

Kompas.com - 27/02/2020, 08:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Hewan pemakan semut bersisik ini dinyatakan sebagai salah satu hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia dan sedang terancam kepunahan.

Sisiknya digunakan sebagai obat tradisional di China, dan dagingnya kerap dianggap makanan lezat.

Virus corona ditemukan pada trenggilng, dan banyak yang bilang jenisnya mirip dengan virus baru yang ada di manusia.

Mungkinkah virus pada kelelawar dan trenggiling menukar genetik mereka sebelum tersebar ke manusia? Para ahli masih belum menarik kesimpulan.

Data dari pengkajian terhadap trenggiling belum diedarkan, maka informasinya belum bisa dipastikan.

Prof Cunningham mengatakan, penting untuk tahu asal-usul dan jumlah trenggiling yang diteliti.

"Misalnya, apakah ada beberapa ekor yang jadi sampel, lalu apakah diambil langsung dari alam liar, ataukah dari hasil tangkapan, atau dari pasar?"

Pasar hewan liar

Trenggiling dan spesies hewan liar lain, termasuk beragam spesies kelelawar, sering dijual di pasar hewan, kata Prof Cunningham, dan ini menyediakan peluang virus berpindah dari satu spesies ke yang lain.

"Pasar hewan liar menyediakan kondisi ideal untuk terjadinya tumpahan penyakit dari satu spesies ke yang lain, termasuk ke manusia," ujarnya.

Pasar hewan di Wuhan, yang ditutup sesudah wabah, memiliki bagian khusus hewan liar.

Di situ hewan hidup dan yang sudah dipotong dijual, termasuk bagian tubuh unta, koala, dan burung.

Laporan koran The Guardian menyebutkan, ada toko yang menyediakan anak serigala, jangkrik emas, kalajengking, tikus bambu, tupai, rubah, musang, landak, salamander, kura-kura, dan buaya.

Sejauh yang diketahui, kelelawar dan trenggiling tak ada di daftar, tetapi pihak berwenang di China punya informasi intelijen hewan apa saja yang dijual di sana, kata Prof Ball.

"Kita ingin tahu apakah ini sesuatu yang terjadi lagi karena ini penting dari kacamata kesehatan masyarakat," katanya. "Juga penting untuk tahu secara persis spesies hewan apa yang ada dan kondisi apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa tumpahan itu".

Banyak virus yang kita kenali sekarang ini tiba melalui hewan liar.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau