Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Kembangkan Sekrup dan Pelat Implan untuk Tulang Retak

Kompas.com - 26/02/2020, 20:30 WIB
Imamatul Silfia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penanganan keretakan tulang dapat dilakukan dengan menggunakan sekrup dan pelat kecil. Biasanya, alat kesehatan seperti ini masih menggunakan produk impor.

Namun baru-baru ini sivitas akedemika UI mengembangkan sekrup dan pelat mini implan sebagai produk alat biomedis buatan dalam negeri.

Keretakan pada tulang kepala misalnya, dapat disebabkan oleh kecelakaan atau cedera karena olahraga. Prinsip dasar dari penanganan fraktur pada wajah terdiri dari reduksi, fiksasi, dan imobilisasi.

Sekrup dan pelat kecil implant craniomaxillofacial ini berperan dalam tahap fiksasi, yang dipasang pada bagian patah tulang dan digunakan sampai penyembuhan tulang selesai.

Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan Patah Tulang

Produk ini merupakan kolaborasi antara sivitas akademika Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

“Kan dokter yang tahu pasien, kita yang tahu barang dan cara membuatnya. Jadi kita kerja sama,” ungkap Sugeng Supriadi, Kepala Tim Pengembangan screw and miniplate implant craniomaxillofacial, saat ditemui di Fakultas Kedokteran UI, Rabu (26/2/2020).

Sugeng Supriadi, Kepala Tim Pengembangan Screw and Miniplate Implant Craniomaxillofacial, saat ditemui di FKUI, Rabu (26/2/2020).Kompas.com/Imamatul Silfia Sugeng Supriadi, Kepala Tim Pengembangan Screw and Miniplate Implant Craniomaxillofacial, saat ditemui di FKUI, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang Terancam Rusak, Ini Penyebabnya

Modifikasi sekrup dan pelat kecil ini terletak pada desainnya yang lebih tajam dan ringan. Penguncian mekanis dalam produk ini memberikan penanganan yang lebih nyaman.

Selain itu, torsi sekrup yang lebih rendah serta kinerja yang lebih lentur memberikan kemudahan bagi ahli bedah dalam membuat penghitungan pelat yang akurat.

Proses pengembangan produk ini memakan waktu tiga tahun, terhitung sejak 2017.

Seluruh tahap pengembangan seperti pemilihan material, desain, pembuatan prototipe, tahap uji coba (metrologi, biomekanik, biokompatibilitas) disesuaikan dengan standar internasional yang memenuhi ISO 13485 untuk manufaktur alat kesehatan.

Baca juga: Waspada 7 Penyakit Pasca-banjir dan Pencegahannya

Mereka juga bekerja sama dengan kolega dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mencari mitra yang memiliki izin untuk memproduksi dan memasarkan produk ini. Setelah itu, mereka melisensikan paten dari produk ini.

Sampai saat artikel ini ditulis, produk ini belum resmi diluncurkan. Namun, Sugeng mengatakan produk ini akan dirilis dalam waktu dekat.

Sekrup dan pelat kecil implan ini masih terus dikembangkan oleh para peneliti. Ke depannya mereka akan bekerja sama dengan Departemen Material dan Metalurgi UI untuk membuat material produk ini. Sehingga mereka dapat menguasai seluruh proses pembuatan produk dari awal sampai akhir.

“Jadi ada dokter di hilir, kemudian bahan dari metalurgi dan material di hulu, teknik mesin di tengah, dan ada bisnis juga yang melingkupi. Jadi, ke depannya kita tahu cara membuatnya dari hulu sampai ke hilir,” tutup Sugeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau