"Kami hanya tidak tahu, (bahkan) tidak ada yang tahu (mengapa peristiwa itu terjadi)," kata Stelzer.
Baca juga: Satelit Rusia Tangkap Ledakan Cahaya Aneh di Atmosfer Kita
Tetapi para astronom menunjukkan bahwa XMM-Newton mengamati bintang selama 40 hari dan hanya melihat satu suar.
Ini menunjukkan bintang katai L membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun energi daripada matahari yang mungkin berkontribusi terhadap ukuran suar.
Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Astronomy and Astrophysics ini, ESA mengungkapkan adanya sejumlah bintang serupa terlihat memancarkan sinar super di bagian optik spektrum.
"Akan tetapi ini adalah deteksi tak ambigu pertama dari letusan semacam itu pada panjang gelombang sinar-X," jelas ESA.
ESA menambahkan panjang gelombang itu penting karena memberi sinyal di atmosfer, asal dari sinar super tersebut.
Sebab, cahaya optik biasanya berasal lebih dalam di atmosfer bintang. Dekat dengan permukaan yang terlihat, sedangkan sinar-X datang dari tempat yang lebih tinggi di atmosfer bintang.
Baca juga: Bintang Betelgeuse, Jadi Meledak atau Tidak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.