KOMPAS.com - Pada 1908, sebuah buku panduan berjudul "Scouting for Boys" mengatakan, jika seseorang makan 90 menit sebelum berenang maka dapat mengakibatkan tenggelam.
Mitos itu pun berkembang ke banyak negara. Bahkan diberitakan Live Science, Minggu (23/2/2020), beberapa anak yang makan sebelum pergi ke kolam renang hanya bisa menonton teman-temannya berenang di pinggir kolam.
Namun berdasar penelitian sains, terungkap bahwa itu hanya mitos. Tak perlu khawatir soal makan sebelum berenang.
"Tidak masalah untuk berenang kapan saja setelah Anda makan," ungkap Peter Wernicki, seorang ahli bedah ortopedi di Klinik Cleveland Indian River Hospital dan anggota Dewan Penasihat Ilmiah Palang Merah.
Baca juga: Viral, Video Rekam Wanita Asik Berenang dengan Orca di Alam Liar
Menurut mitos, makan mengalihkan darah ke peruh dan menjauh dari otot sehingga bisa mengakibatkan kram yang membuat tenggelam.
Namun sekali lagi, itu hanya mitos dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Wernicki pun mencoba meluruskan mitos tersebut.
Dia membenarkan, pasokan darah kurang memang dapat menyebabkan kram otot.
Namun, ketika kita makan, tubuh justru mengalirkan darah ekstra ke perut. Saat kita olahraga, otot juga mendapat pasokan darah ekstra.
"Namun, perubahan suplai darah setelah makan sandwich tidak berdampak pada keadaan darurat medis," ujar Wernicki.
Dengan kata lain, kram otot akibat suplai darah rendah tidak terjadi pada orang sehat.