Namun, Connor meragukan gagasan tersebut dapat berlaku juga pada semua spesies paus.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Ahli Berhasil Catat Detak Jantung Paus Biru
"Sebagai ilmuwan, kami memiliki kecenderungan untuk mencari teori yang dapat menyatukan (gagasan) untuk suatu fenomena," ungkap Peter Corkeron, ilmuwan mamalia laut di New England Aquarium yang turut menulis penelitian bersama Connor pada 1999 tentang pembiakan hangat menghindari predator.
Corkeron mengatakan paus pembunuh dan paus balin adalah binatang yang sangat berbeda.
"Mengapa berharap semua pergerakan mereka (paus) harus diatur oleh proses ekologis atau fisiologis yang sama?," sambungnya.
Namun, kedua ilmuwan ini memuji studi baru tentang alasan paus bermigrasi.
"Sebagian orang tidak menganggap ganti kulit pada paus itu penting. Tapi itu merupakan kebutuhan fisiologis yang penting bagi paus, utamanya untuk melawan penyakit dan bakteri," jelas Pitman.
Baca juga: Spesies Baru Paus Ditemukan di Lautan Jepang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.