Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Wabah Virus Corona Akan Berakhir pada April? Ini Kata Para Ahli

Kompas.com - 22/02/2020, 18:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sejak kemunculannya pada penghujung 2019, wabah virus corona telah menjadi momok dunia selama hampir dua bulan.

Jangka waktu ini jelas tergolong panjang, dan banyak orang sudah tak sabar agar wabah virus corona Wuhan atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 segera berakhir.

Salah satu yang sudah tak sabar adalah presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Minggu lalu, Trump berkata bahwa wabah ini akan berakhir pada bulan April ketika musim panas dimulai.

Namun, apa kata para ahli?

Pakar epidemiologi dari China, Zhong Nangshan, yang bertanggung jawab melawan wabah SARS pada 2003 sependapat dengan Trump.

Baca juga: Kapal Diamond Princess Diduga Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona

Kepada Reuters, dia berkata bahwa berdasarkan model matematika, kejadian baru-baru ini dan tindakan pemerintah; wabah virus corona seharusnya memuncak pada pertengahan hingga akhir Februari, dan diikuti dengan penstabilan bahkan penurunan.

"Saya harap wabah ini atau kejadian ini bisa berakhir sekitar bulan April," ujarnya.

Beberapa pakar yang berpendapat bahwa virus corona kali ini mirip dengan flu juga memprediksikan bahwa wabah akan berakhir pada bulan April 2020.

Akan tetapi, para pakar lainnya memperingatkan bahwa masih banyak yang belum diketahui mengenai virus baru ini, dan terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa wabah virus corona Wuhan akan berakhir pada bulan April.

Pasalnya, tidak ada yang tahu apakah virus corona kali ini bersifat musiman atau akan berlangsung sepanjang tahun.

Baca juga: Virus Corona Bermutasi di Diamond Princess, Ini Karakteristik Barunya

Anggota fakultas penyakit menular dari University of Toronto, Dr Isaac Bogoch, menjelaskan bahwa beberapa jenis virus corona memang memiliki sifat musiman, tetapi tidak semua.

"Beberapa dari virus corona lebih mudah menular di iklim dingin dan lebih sulit ditularkan pada bulan-bulan yang hangat," katanya kepada Global News Canada.

"Jadi, bisa jadi ada komponen musiman pada beberapa virus corona yang sudah diketahui, tetapi tidak jelas apakah aturan yang sama juga akan berlaku pada virus corona ini (SARS-CoV-2)," imbuhnya.

Hampir sama dengan Bogoch, pakar epidemiologi dari Columbia University, Stephen Morse, mengatakan kepada FactCheck.Org bahwa mungkin saja virus kali ini sama seperti flu musiman, tetapi itu cuma harapan.

"Saya berpendapat, kita tunggu sampai April, lalu kita akan tahu apakah benar (berakhir pada bulan April) atau tidak," ujarnya.

Selagi menunggu, Morse menyarankan untuk terus berupaya mengontrol virus ini, dan tidak terjebak pada harapan bahwa wabah akan berakhir pada bulan April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau