Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyusul tragedi ratusan siswa SMPN 1Turi Sleman yang terseret arus saat melaksanakan susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020); masyarakat Yogyakarta diminta waspada cuaca ekstrem hingga Maret nanti.

Disampaikan dalam siaran pers oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hari ini (22/2/2020); bulan Februari merupakan puncak musim hujan dan cuaca ekstrem hingga Maret 2020.

Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas SP MSi, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi adalah hujan intensitas lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Potensi curah hujan tinggi di Yogyakarta cenderung terjadi dengan durasi yang panjang. Kondisi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan cumulonimbus secara intensif," kata Reni.

Baca juga: Pelajaran Penting dari Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai

Kondisi cuaca ekstrem tersebut bisa berdampak pada terjadinya bencana alam lainnya, seperti longsor, banjir dan banjir bandang.

Wilayah waspada banjir bandang

"Kejadian banjir bandang umumnya dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat atau hujan berdurasi panjang, yang terjadi di hulu sungai," ujarnya.

Kejadian banjir bandang ini sering ditandai dengan terlihatnya awan hitam tebal ke arah hulu sungai, meskipun cuaca di daerah hilir sungai cerah atau tidak hujan.

"Potensi rawan banjir adalah di daerah dataran rendah dan dekat dengan bantaran sungai," kata dia.

Baca juga: Akhir Pekan, Ini Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

Berdasarkan pantauan sebaran data hujan pada hari Jumat (21/2/2020), melalui peta sebaran hujan milik BMKG klimatologi DI Yogyakarta, Reni menyebutkan bahwa curah hujan yang berdekatan dengan titik lokasi kejadian adalah sebagai berikut.

- Turi, Donokerto, kring XIV, Sleman dengan 60 mm (hujan intensitas lebat)

- Pakem , Harjobinangun, Bendosari, Sleman dengan 84 mm (hujan intensitas lebat)

- Tempel, Lumbungrejo, Ngepos , Sleman dengan 28 mm (hujan intensitas sedang)

- Cangkringan, Glagaharjo, Srunen, Sleman dengan 42 mm (hujan intensitas sedang)

Ditegaskan oleh Reni, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pinggir dan bantaran sungai karena saat ini di wilayah Yogyakarta, masih berlangsung musim hujan, bahkan puncak musim hujan.

"Karena dapat membahayakan keselamatan jiwa, jika terjadi banjir bandang pada aliran sungai," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau