KOMPAS.com - Setelah dianggap pulih dan sehat, tak jarang pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) secara tiba-tiba lemah kombali kondisinya.
Bagaimana sebenarnya seseorang benar-benar dinyatakan sudah sembuh dari penyakit DBD?
Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr dr Leonard Nainggolan SpPD-KPTI, pada umumnya, tanda-tanda seseorang telah pulih dari penyakit DBD hampir sama dengan pertanda kesembuhan dari penyakit lainnya.
Pertandanya adalah keadaan atau kondisi fisik pasien yang terlihat lebih segar dari sebelumnya, serta kembalinya nafsu makan.
Baca juga: Begini Reaksi Sistem Imun Tubuh Lawan Virus Demam Berdarah
Namun, diakui Leo, kondisi pasien DBD bisa tiba-tiba melemah meski tampaknya telah pulih. Oleh sebab itu, dokter akan selalu memberikan himbauan dan terus memantau tubuh pasien tersebut sampai fase penyembuhan.
Untuk diketahui, pasien penyakit DBD memiliki tiga fase yang akan terjadi pada tubuhnya yaitu fase demam tinggi (1-3 hari pertama), fase kritis (hari ke 4-6), dan fase penyembuhan (setelah melalui fase kritis).
"Di situ kita (dokter) wanti-wanti, kalau fase demam tingginya sudah mulai berkurang, di situlah letak melihat adanya trombosit pasien mengalami penurunan atau tidak. Begitu juga dengan kondisi hematokritnya meningkat, menurun atau normal," kata Leo saat dijumpai Kompas.com di ruangan kerjanya, Senin (10/2/2020).
Baca juga: 4 Jenis Virus Penyebab Demam Berdarah dan Karakteristiknya
Untuk diketahui, hematokrit bertujuan untuk mengetahui kepekatan sel darah dalam tubuh. Pada fase kritis, seringkali pasien DBD akan mengalami kebocoran plasma yang menyebabkan kepekatan darah.
"Sebenarnya bukan kambuh setelah terlihat sehat, tapi bahwa meskipun fase kritis sudah lewat, belum pulih sempurna," ujar Leo.
Umumnya proses pengobatan penyakit DBD bisa dilakukan selama sekitar 7-8 hari.
Baca juga: Penantian Panjang Dibuatnya Vaksin Demam Berdarah…
Sementara masa inkubasi seseorang terinfeksi virus dengue bisa terjadi dalam 4-8 hari, dengan tanda utama adalah demam mendadak tinggi disertai dua atau lebih gejala lainnya.
"Kalau sudah mengalami demam mendadak tinggi disertai dua atau lebih gejala, patut dicurigai (DBD)," kata dia.
Dari intervensi dini, akan memperkecil terjadi kondisi buruk pasien saat melewati fase-fase penyakit DBD tersebut. Penanganan yang tidak segera dilakukan juga memiliki implikasi besar terhadap kematian pasien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.