Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan Global Ancam Lapisan Tanah Beku Kutub Utara, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 19/02/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Bahkan, proyeksinya dinilai tidak pasti, sebab ilmuwan mengatakan emisi masa depan dapat diimbangi dengan vegetasi bari yang dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida.

Dalam sebuah laporan studi yang dirilis September lalu menyatakan, badan ilmiah perubahan iklim PBB atau IPCC melihat ada dua skenario.

Apabila manusia dapat mencegah pemanasan global pada suhu di bawah dua Celcius sesuai dengan tujuan utama dalam perjanjian iklim Paris 2015, yakni wilayah permafrost menunjukkan penurunan sebesar 24 persen pada 2100.

Baca juga: Perubahan Iklim Bangkitkan Virus Kuno yang Terperangkap dalam Es

Menurut IPCC, dalam kasus yang ekstrem, apabila emisi bahan bakar fosil terus meningkat hingga 50 tahun ke depan, maka satu hal yang mungkin tidak akan terjadi, hingga 70 persen permafrost dapat menghilang.

Studi itu mencatat, model iklim yang ada saat ini tidak diperhitungkan kemungkinan runtuhnya permafrost dalam waktu yang cepat dan jumlah gas yang mungkin dilepaskan. Pencairan lapisan es secara tiba-tiba adalah hal yang cepat dan dramatis.

"Hutan bisa berubah menjadi danau dalam waktu satu bulan, tanah longsor dapat terjadi tanpa peringatan, dan liang rembesan metana yang tidak terlihat bisa saja menelan mobil salju," ungkap Turetsky.

Hal itu merupakan dampak perubahan iklim yang semakin membuat pemanasan global mengancam pelelehan permafrost, lapisan tanah beku di Bumi.

Baca juga: Lapisan Es di Greenland Mencair Tak Lazim, Begini Dampaknya Bagi Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau