KOMPAS.com - Pubertas sering kali dianggap sebagai hanya terjadi pada remaja manusia saja. Namun, penelitian membuktikan bahwa pubertas tidak eksklusif untuk manusia, tetapi juga dialami oleh sapi.
Ketika sapi bertumbuh dewasa, akan ada satu fase kebingungan emosional yang dapat mengganggu pola kepribadian mereka.
Para peneliti menemukan hal ini setelah melakukan observasi pada sapi perah Holstein saat berusia 1-3 bulan, 1 tahun dan 2,5 tahun.
Sapi-sapi tersebut secara periodik diletakkan dalam arena tes dan diamati bagaimana perilakunya ketika sendirian dan berada di sekitar objek asing. Mereka kemudian diranking berdasarkan keberanian dan semangatnya mengeksplorasi.
Baca juga: Sapi Juga Saling Berbincang tentang Perasaan, Begini Kata Ahli
Hasilnya, seperti dilaporkan dalam Royal Society Open Science, menunjukkan bahwa sapi memiliki kepribadian yang cenderung stabil saat masih anak-anak dan dewasa, tetapi menjadi lebih tidak bisa diprediksi saat puber di usia transisi antara anak-anak dan dewasa.
Dilansir dari Guardian, Rabu (12/2/2020); Nina Von Keyserlingk, profesor kesejahteraan hewan di University of British Columbia, Kanada, mengatakan, studi kami mengidentifikasikan periode inkonsistensi pada kepribadian (sapi) selama puber.
Beberapa sapi menjadi lebih pemalu, sementara beberapa lainnya menjadi lebih berani. Ada juga yang kemudian menjadi lebih malas mendekat ke manusia asing, dan ada juga yang malah lebih semangat.