Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kanker Sedunia, Kenali 3 Metode Screening Kanker Serviks

Kompas.com - 04/02/2020, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Metode HPV DNA tes ini, kata dia, menjadi metode yang terbaik dalam mendeteksi secara dini infeksi virus HPV pada leher rahim atau serviks sebelum berkembang menjadi kanker.

HPV DNA tes ini juga disebut sebagai metode HPV DNA Tes Hybrid Capture 2, yang telah diakui oleh WHO sebagai tes yang lebih utama dibandingkan IVA dan pap smear, serta telah digunakan sebagai metode skrining di beberapa negara.

"Memang ini HPV DNA tes ini sedikit mahal di awal, tetapi sekali deteksi kalau negatif pasien gak perlu deteksi kanker serviks lagi sampai lima tahun ke depan," kata Andrijono dalam acara Peluncuran Penggunaan Metode Terbaru Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Benarkah Biopsi Dapat Sebabkan Kanker Makin Menyebar? Ini Kata Ahli

Selain itu, deteksi dengan metode HPV DNA hasilnya dan akurasinya mencapai 94 persen, karena mekanismenya yang dilakukan adalah mendeteksi secara khusus terkait virus HPV yang ada pada pasien itu.

"Kalau pap smear itu kan cuma mendeteksi ada kelainan atau abnormal gak sel kanker serviksnya, kalau IVA kan cuma mencari lesi putih. Kadang lesi itu juga bukan berarti positif kanker serviks," tuturnya.

Sementara itu, dalam metode HPV DNA tes, secara pasti dan tertarget yang dideteksi adalah HPV yang menjadi penyebab utama penyakit kanker serviks atau leher rahim.

Tujuan screening kanker rahim (serviks) HPV DNA:

1. Menurunkan angka kematian akibat kanker leher rahim

2. Mendeteksi lebih awal ada atau tidaknya infeksi HPV

3. Menurunkan biaya pengobatan akibat kanker leher rahim

4. Menjamin kesehatan wanita bebas infeksi HPV untuk 5 tahun berikutnya

Dalam perhitungannya, biaya yang dikeluarkan untuk HPV DNA tes memang agak sedikit lebih mahal yaitu berkisar Rp 500-800 ribu rupiah pemeriksaan. Namun itu berlaku hingga lima tahun yang akan datang, jika DNA pasien negatif dari kanker serviks.

Sedangkan, IVA maupun papsmear harganya bisa gratis hingga Rp 500 ribu untuk sekali pemeriksaan, tetapi harus rutin dilakukan setiap tahunnya.

"Kalau dihitung-hitung cost (harga) per tahunnya dengan akurasi tinggi tes HVP DNA ini, justru lebih ringan daripada metode screening lainnya dan juga ketimbang sudah terlanjur kena sakit kanker serviks," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com