Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Biopsi Dapat Sebabkan Kanker Makin Menyebar? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 31/01/2020, 08:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penanganan kanker harus dilakukan dengan benar. Salah satunya dengan biopsi, yakni penanganan awal pada pasien yang positif mengidap kanker.

Dokter akan menganjurkan seseorang yang mengalami gejala kanker untuk melakukan biopsi, yaitu pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium.

Biopsi merupakan proses berbentuk pembedahan sehingga dapat menentukan jenis tumor yang diderita seseorang.

Namun, beredar rumor di masyarakat bahwa jika melakukan biopsi, kanker akan menyebar. Apakah hal tersebut benar adanya?

Baca juga: Tingkatkan Imunitas Seluler Pasien Kanker Serviks, Ini Tahap Terapinya

Menurut Dr dr Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, seorang ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, hal tersebut tidak tepat karena baik melakukan biopsi maupun tidak, kanker memang memiliki sifat yang dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh.

Ikhwan juga mengungkapkan, setelah melakukan biopsi, jaringan akan dibawa ke laboratorium patologi anatomi dan akan diperiksa di bawah mikroskop.

Dokter akan mengetahui ciri-ciri tertentu pada kanker dan menentukan jenis kanker yang diderita seseorang berdasarkan penglihatan di mikroskop karena setiap kanker memiliki jenis tersendiri.

“Rumusnya, semua jenis kanker harus dibiopsi,” tegasnya saat ditemui pada acara "Bincang Kanker dengan Pakar dalam Rangka 20 Tahun Eugenia Communications", di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: AI Google Kalahkan Ahli Radiologi dalam Deteksi Kanker Payudara, Ini Artinya

Tentunya, tata laksana medis ini dipandu oleh standar prosedur tertentu yang berlaku secara internasional.

Ikhwan menjelaskan, Indonesia mengambil acuan dari Amerika Serikat (NCCN), Eropa (ESMO), atau panduan nasional penanggulangan kanker dari Kementerian Kesehatan.

Setelah menentukan jenisnya, dokter akan memberikan pengobatan kepada pasien yang menderita kanker.

Umumnya, pengobatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengobatan lokal dan sistemik. Pengobatan lokal adalah cara mengobati kanker dengan melakukan operasi dan radiasi.

Sedangkan pengobatan sistemik adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam tubuh dengan ditelan, dimasukkan ke dalam pembuluh darah, atau disuntik.

Contoh lain sistemik adalah kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi.

“Memang setiap orang berbeda-beda penanganannya, dokterlah yang menentukan pengobatan mana yang pas diberikan,” sambung Ikhwan.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau