Mengonsumsi daging yang positif terinfeksi antraks juga dapat menyebabkan penularan penyakit.
"Mengonsumsi daging yang kena antraks, itu juga bisa menularkan antraks pada manusia," kata Munowaroh.
Hal inilah yang diduga dialami oleh belasan warga Gunungkidul.
"Di Gunungkidul itu, ada sapi yang sudah positif antraks dibeleh (disembelih) kemudian dimakan. Nah itu yang menyebabkan ada kematian juga," kata Munowaroh.
Seperti diberitakan Kompas.com, sejak pertengahan 2019, RSUD Wonosari, DIY mencatat telah merawat 12 pasien yang diduga terjangkit antraks.
Dari 12 pasien, beberapa di antara mengaku sempat makan daging sapi sebelum jatuh sakit.
Sementara itu, Kepala Desa Gombang, Kecamatan Ponjong Supriyanto menyampaikan, ada ternak mati di wilayahnya beberapa waktu lalu.
Penyebab kematian ternak-ternak tersebut belum diketahui.
"Memang ada satu ekor yang disembelih, itu sapi yang mati pertama," ujar Supriyanto.
Warga menyembelih sapi saat hampir mati dan membagikannya ke beberapa orang.
Gejala penyakit antraks pada manusia tergantung pada tipe infeksi, dapat dimulai dari 1 hari hingga lebih dari dua bulan untuk muncul.
Ada tiga jenis infeksi penyakit antraks dilansir Sehatq.
1. Penyakit antraks kulit
Jika seseorang terpapar antraks melalui luka kulit (antraks kutaneus), gejala yang akan timbul di antaranya adalah:
Murawaroh menambahkan, saat tertular antraks melalui logam terbuka, kulitnya muncul benjol kemerahan denagn bagian tengah berwarna kehitaman.