Oleh sebab itu, para peneliti melihat gen anak-anak untuk menguji bisakah usia anak-anak pada saat timbulnya penyakit menawarkan petunjuk dan mengapa kanker ini memiliki hasil yang berbeda?
Pada tahun 2012, tim peneliti mengumpulkan sel-sel leukemia dari anak-anak dan orang dewasa yang memiliki AML-M7.
Hasilnya, mereka menemukan perbedaan utama antara materi genetik pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Sel anak-anak banyak mengandung gen-gen yang bergabung bersama, seperti gaya Frankenstein, untuk membentuk gen hibrida baru.
Para peneliti berpendapat, gen memainkan peran penting dalam pengembangan sel darah, namun ketika menempel bersama, gen-gen tersebut mengarahkan sel untuk membangun protein yang tidak biasa dan akhirnya berubah menjadi sel kanker.
Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Katarak Juga Bisa Terjadi Pada Bayi dan Anak-anak
Tim peneliti menemukan bahwa tidak satu pun dari "fusi sel" ini muncul dalam sel leukemia dewasa tunggal.
Setelah para peneliti mempublikasikan temuan awal ini, mereka dan para ilmuwan lainnya menemukan banyaknya gen fusi pada leukemia AML-M7. Tetapi tidak ada yang tahu persis apa yang dilakukan gen hibrida ini dan mengapa mereka hanya muncul pada anak-anak.
Mercher dan rekan-rekannya terus menyelidiki, memfokuskan penelitian mereka pada gen fusi yang dikenal sebagai ETO2-GLIS2.
Dengan menyatukan dua gen yang biasanya terpisah, ETO2 dan GLIS2, mutasi muncul pada sekitar 30 persen anak-anak dengan AML-M7 dan tampaknya terkait dengan tanggapan buruk terhadap pengobatan kanker dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
Tim peneliti juga mengamati bagaimana gen fusi menguasai sel-sel induk hematopoietik, yaitu sel-sel yang secara normal meningkatkan sel-sel darah yang sehat tetapi dapat dibajak oleh leukemia.
Para ilmuwan mengembangkan model tikus dengan mengubah mutasi ETO2-GLIS2 "on" atau "off" di jaringan tertentu di dalam seekor tikus.
Baca juga: Sejarah Mencatat, Korban Pernikahan Sedarah adalah Anak-anak
Percobaan ini dilakukan pada tikus usia janin dan dewasa untuk melihat apakah gen fusi akan mempengaruhi sel secara berbeda, tergantung pada tahap perkembangan sel.
Hasilnya, protein yang dihasilkan merusak jalur seluler yang biasanya mengubah sel menjadi sel darah sehat saat tim peneliti mengaktifkan ETO2-GLIS2 dalam sel induk janin.
Pada dasarnya, gen fusi membalik "saklar molekuler" yang dengan cepat mengubah sel-sel induk menjadi leukemia agresif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.