KOMPAS.com- Meskipun faktor risiko penyebab katarak ialah faktor usia, ternyata anak-anak dan bayi juga bisa mengalami kelainan mata katarak.
Katarak merupakan penyakit pada mata karena adanya perubahan lensa mata. Lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh.
Ketika seseorang memiliki katarak, penglihatannya menjadi tidak jelas. Ini karena lensa mata yang keruh membuat cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina.
Nah, bagaimana jika katarak tersebut terjadi kepada anak-anak ataupun bayi?
Dijelaskan oleh Direktur JEC Pusat, Dr Setiyo Budi Riyanto dalam acara Bakti Katarak di JEC Cibubur, sebagian kecil kasus katarak menyerang anak-anak dan bayi baru lahir.
Baca juga: Kasus Katarak, Indonesia Tempati Peringkat Pertama di Asia Tenggara
“Interi dari masa kehamilan bisa menyebabkan katarak ini,” kata Budi di JEC Cibubur (12/10/2019).
Gangguan pada masa kehamilan, seperti pemakaian obat-obatan steroid dan gangguan gula atau kencing manis yang tidak terkontrol, bisa menjadi beberapa penyebab terjadinya katarak saat bayi atau usia anak.
Selain itu, hal lain yang bisa menyebabkan anak-anak mengalami katarak ialah faktor trauma.
“Trauma pun (pada) anak-anak juga bisa menjadi penyebab katarak dari anak-anak, seperti terluka saat bermain. Katarak traumatika namanya,” tuturnya.
Untungnya, katarak pada bayi dan anak-anak sangat mungkin untuk diperbaiki bila anak segera mendapat penanganan dari dokter ahli.
Itukah sebabnya, orangtua harus selalu mewaspadai tanda-tanda katarak sejak dini, khususnya bila anak selalu mengambil jarak terdekat saat berhadapan dengan layar, baik televisi, komputer atauponsel.
“Itu anak-anak kalau sudah melihat layar terlalu dekat, itu patut dicurigai. Sangat mungkin itu adalah gangguan mata,” kata Budi.
Baca juga: Selain Usia, Diabetes Juga Bisa Memicu Munculnya Katarak pada Mata
Terkait kesehatan mata anak, sebuah survei kecil yang dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama Tbk menunjukkan bahwa presentase anak-anak yang harus menggunakan kacamata di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah tergolong besar.
“Kami survei ke anak-anak usia SD dan SMP, bawa dokter untuk periksa. Hasilnya 6 persen dari mereka seharusnya pakai kacamata, itu tahun 2005 kami surveinya,” kata Achmad Kalla selaku pemilik PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Menurut dia, katarak menjadi salah satu di antara penyakit mata yang dialami anak-anak dalam survei tersebut.
“Jadi, kami setiap tahun bahkan membagikan 1.200 kacamata untuk mereka (anak-anak) yang membutuhkan di Poso itu,” tuturnya.
Menanggapi temuan ini, Budi berkata bahwa hasil dari survei kecil yang dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama Tbk ini seharusnya mendorong pemerintah untuk melakukan survei dalam skala besar. Tujuannya, agar dapat mengetahui kondisi katarak pada anak yang sesungguhnya di Indonesia.
Sebab, hingga saat ini belum ada penelitian yang terperinci dan jelas mengenai berapa prevalensi katarak pada bayi dan anak terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.