Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bahas Kenaikan Gaji ASN saat Debat, Benarkah Uang Solusinya?

Kompas.com - 18/01/2019, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber The Star

KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto menilai perlu adanya kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) untuk memberantas korupsi saat debat pertama calon presiden dan wakil presiden, Kamis malam (17/1/2019).

"Akar masalahnya adalah penghasilan aparatur pegawai negeri sipil dan birokrat itu kurang. Saya akan perbaiki kualitas hidup birokrat," ujar Prabowo.

"Tingkatkan gaji, perbaiki kualitas hidup, kalau dia masih korupsi, saya akan tindak tegas. Kita contoh negara-negara lain, misalnya kita taruh di pulau terkecil, suruh tambang pasir terus-menerus," ujar Prabowo.

Solusi kenaikan gaji disebut Prabowo tidak hanya satu dua kali. Lantas, benarkah uang bisa menjadi solusi yang tepat untuk mencegah korupsi dan hal lainnya?

Baca juga: Prabowo Sebut Gaji Dokter Minim, IDI dan Dokter Daerah Angkat Suara

Melansir portal berita The Star, Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) menyebut bahwa skala gaji renda dan biaya hidup tinggi bukan menjadi faktor utama munculnya korupsi.

Sebaliknya, korupsi justru dapat membuat individu menjadi lemah yang ditandai dengan munculnya keserakahan dan keinginan hidup mewah, meski tidak memiliki sarana untuk mencapainya.

Lebih lanjut Kompas.com menghubungi psikolog sosial dari Universitas Airlangga Surabaya, Rizqy Amelia Zein, untuk menanyakan hubungan keduanya.

Sebelum menjawab hal tersebut, Amel menjelaskan bahwa ada dua faktor yang membuat orang puas dengan pekerjaannya, yakni faktor yang membuat seseorang termotivasi atas pekerjaannya dan faktor penghasilan.

Untuk faktor kedua atau penghasilan, bila hal itu tidak terpenuhi maka seseorang tak akan bisa puas dengan pekerjaannya.

"Misalnya gaji, kalau seseorang merasa tidak mendapat yang pantas didapatkan, maka ia tidak akan puas dengan pekerjaannya," imbuhnya.

"Tapi ada paradoksnya. Kalau misalkan gaji ditambah terus dan berapapun jumlahnya, itu tidak akan berkontribusi pada kepuasan orang terhadap pekerjaannya," sambungnya.

Hal ini kembali pada sifat dasar manusia yang selalu merasa tidak berkecukupan dan ingin lebih.

Sementara itu, Amel melihat hal yang membuat seseorang merasa puas dengan pekerjaannya adalah faktor selain gaji.

"Misalnya seperti iklim pekerjaan, kesempatan, promosi, dan sebagainya ada banyak sekali," tuturnya.

Namun sayangnya, di beberapa kasus ada orang yang rela melakukan apapun agar kebutuhannya terpenuhi.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau