Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Galaksi Bima Sakti, dari Kisah Wayang sampai Serangan Bintang

Kompas.com - 19/10/2018, 10:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa substansi mirip minyak ini dapat mencakup seperempat hingga setengah dari karbon antar-bintang Bima Sakti, lima kali lebih banyak dari yang diyakini sebelumnya.

Meski aneh, temuan ini menimbulkan optimisme bagi para ahli. Pasalnya, karbon adalah sumber yang penting untuk makhluk hidup. Bila jumlah karbon melimpah di seluruh Bima Sakti, artinya sistem bintang lain bisa jadi memiliki kehidupan.


7. Bima Sakti mungkin akan tabrakan dengan galaksi tetangga dalam 4 miliar tahun

Sedih untuk mengatakan bahwa galaksi kita tidak akan abadi selamanya. Para astronom tahu bahwa kita sedang bergerak menuju galaksi tetangga, Andromeda, dengan kecepatan 250.000 mph (400.000 km/jam).

Ketika galaksi kita semakin dekat dan terjadi tabrakan, dalam 4 miliar tahun, sebagian besar penelitian menyatakan galaksi Andromeda yang lebih masif akan menghancurkan kita.

Namun, dalam studi terbaru para astronom yang meneliti ulang Andromeda menemukan bahwa massa Andromeda setara dengan 800 miliar matahari, atau sama seperti Bima Sakti.

Ini berarti, tetap menjadi teka-teki galaksi mana yang akan bertahan dalam tabrakan di masa depan.

8. Gelembung misterius

Pada 2010, para ahli sangat terkejut dengan kemunculan struktur raksasa yang belum pernah dilihat sebelumnya. Struktur ini membentang sejauh 25.000 tahun cahaya ke atas dan bawah galaksi.

Para ahli menyebut obyek ini sebagai "Fermi bubbles" setelah teleskop menemukan benda tersebut memancarkan sinar gamma.

Tahun lalu, sebuah tim mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa gelembung itu merupakan akibat dari peristiwa energik sekitar 6-9 juta tahun lalu saat lubang hitam supermasif di pusat galaksi menelan segumpalan gas dan debu, menurut NASA.

Baca juga: 13 Bintang Invasi Bimasakti, Apa yang Sedang Terjadi di Semesta Kita?

9. Dibombardir energi aneh dari sisi lain alam semesta

Selama dekade terakhir, para astronom terus mendeteksi kilatan cahaya aneh yang datang pada mereka dari kosmos yang jauh.

Dikenal sebagai semburan radio cepat (FRB), sinyal misterius ini belum dapat didefinisikan secara akurat.

Meski mereka sudah diketahui selama lebih dari 10 tahun, para ahli baru-baru ini menangkap hanya lebih dari 30 FRB.

Namun, dalam penelitian terbaru yang dilakukan ahli Australia, mereka menemukan 20 FRB lebih banyak, hampir dua kali lipat dari yang diketahui sebelumnya.

Meski ahli belum tahu asal usulnya, tim ahli sudah tahu bahwa sinyal aneh itu sudah menempuh jarak beberapa miliar tahun cahaya. Hal tersebut diketahui dari tanda-tanda pada sinyal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau