Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2017, 19:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sepanjang tahun ini, banyak sekali pengetahuan dan penemuan baru yang telah dilakukan oleh para penliti dari seluruh dunia.

Tak terkecuali dengan pengetahuan baru tentang dunia hewan. Berikut ini kami merangkum 7 fakta yang mungkin sudah terlupakan sejak awal tahun 2017 tentang dunia hewan. Berikut rangkumannya:

1. Hidung pesek yang dimiliki anjing Pug tidak datang begitu saja

Anjing Pug dan anjing Bulldog, Boston Terrier, Shih Tzu, dan Pomerian, tergolong dalam kelompok anjing brachycepalics yang memiliki wajah rata dan hidung pesek.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Current Biology (25/5/2017), wajah itu merupakan hasil mutasi genetik yang sangat berkaitan dengan varian gen yang disebut SMOC2.

Baca juga : Ilmuwan Ungkap Mutasi di Balik Hidung Pesek Anjing Pug

2. Warna hitam-putih pada panda bukan kebetulan belaka

Mantel hitam-putih yang dimiliki panda, bukan kebetulan belaka. Bulu-bulu ini berfungsi untuk kamuflase dan komunikasi sepanjang tahun.

Warna putih untuk bersembunyi saat salju, sedangkan warna hitam untuk menyamarkan dari daerah teduh, seperti hutan tropis. Hal ini juga berfungsi untuk menyelamatkan diri dari predator.

Penelitian yang dilakukan Uiversity of California dan California State University ini diterbitkan Maret 2017 dalam jurnal Behavior Ecology.

Baca juga : Rahasia Bulu Hitam Putih Panda Terungkap, Ternyata Tak Cuma Kebetulan


3. Mengapa telur berbentuk oval?

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa telur berbentuk oval dan ujungnya tumpul? Pertanyaan ini akhirnya terjawab oleh tim peneliti gabungan dari 7 Universitas Internasional.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science (23/6/2017) mereka meneliti puluhan ribu telur dari beragam spesies.

Dari penelitian tersebut, tim peneliti menemukan bahwa kemampuan terbang suatu unggas akan mempengaruhi bentuk telurnya. Burung yang memiliki kemampuan terbang lebih baik akan memiliki telur yang lebih asimetris atau lebih elips.

Baca juga : Pernah Bingungkan Aristoteles, Inilah Mengapa Telur Berbentuk Oval

Ilustrasi telurTop Photo Corporation Ilustrasi telur

4. Lumba-lumba, makin besar otaknya makin supel

Paus dan lumba-lumba merupakan kelompok Cetacea, di mana perilakunya berhubungan dengan besar ukuran absolut otak.

Penelitian pada perilaku sosial lumba-lumba yang dilakukan oleh tim gabungan dari Universitas Manchester, Universitas British Columbia, Sekolah Ilmu Politik dan Ekonomi London, dan Universitas Standford, menemukan bahwa pertumbuhan ukurann otak berbanding lurus dengan perilaku sosialnya.

Baca juga : Fakta Lumba-lumba, Makin Besar Otaknya, Makin Supel


5. Tradisi pemakaman di dunia serangga

Penguburan tidak hanya dilakukan oleh manusia. Hal yang sama juga dilakukan oleh serangga. Para peneliti setidaknya berhasil mendokumentasikan kejadian ini pada semut, lebah, dan rayap.

Ketiga serangga yang hidup dengan koloni yang padat itu menguburkan rekannya yang mati untuk menurunkan risiko ancaman patogen yang bisa menginfeksi.

Baca juga : Tidak Kalah dari Manusia, Inilah Tradisi Pemakaman di Dunia Serangga


6. Indonesia punya puluhan spesies ular berbisa dan 1 Anti-bisa, bagaimana cara menangani jika digigit ular?

Tercatat ada 76 ular beracun yang ada di Indonesia. Sayang, anti-bisa ular yang dimiliki pemerintah baru bisa menangani tiga jenis ular saja. Yakni, ular kobra, ular tanah, dan ular weling.

Jika kebetulan Anda tergigit ular berbisa, jangan mengikat daerah yang digigit ular atau memberi sayatan pada daerah dekat gigitan. Itu salah besar.

Cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak. Caranya sebenarnya tak sulit. Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

Baca juga : Lakukan Ini jika Anda Digigit Ular Berbisa Saat Sendirian

Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix)framepool.com Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix)

7. Ulat apa saja yang bikin gatal luar biasa?

Selain ular, Indonesia juga kaya akan ulat. Selama ini kita mengira ulat yang bisa bikin gatal adalah ulat bulu saja. Padahal anggapan ini salah besar.

Peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengatakan ada tiga golongan ulat yang bikin gatal.

Pertama, ulat Lymantridae atau ulat bulu. Kedua, ulat yang memiliki bulu lebih tebal dan tajam, LAsiocampidae. Terakhir adalah ulat yang parah, Limacodidae atau ulat api. Disebut ulat api karena rasa yang ditimbulkan tidak hanya gatal tetapi juga seperti terbakar.

Baca juga : Mengenal Ulat-ulat Indonesia yang Bikin Gatal Luar Biasa

Ulat Bulu (Lymantriidae)Wikimedia Commons Ulat Bulu (Lymantriidae)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau