Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Pria yang Berteman dengan "Monster-monster" Berbisa

Kompas.com - 31/10/2017, 20:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber BBC

AstraZeneca, sebuah perusahaan farmasi, membuat obat dari bisa kadal tersebut untuk membantu perawatan diabetes tipe II.

Terlepas dari kecintaan Ronald pada hewan berbisa ini, ia sering ditanyai hewan apa yang paling mengerikan dan mematikan.

Baca juga: Pendataan Kasus Gigitan Ular Berbisa Terabaikan

"Saya selalu ditanya apa yang terburuk dari yang terburuk," katanya.

Membandingkan bisa hewan memang bukan pekerjaan yang mudah sebab itu adalah peperangan kimia yang sangat terspesialisasi.

Pertimbangannya apakah sebuah bisa dapat bekerja pada satu jenis mangsa, atau lebih tidak efektif pada spesies lainnya.

Namun ahli bisa dari NHM ini dengan jelas menyebutkan ular taipan pesisir yang ditemukan di pantai utara Australia dan Niugini.

Dalam toksikologi, peneliti biasanya menggunakan ukuran yang disebut "median dosis mematikan" untuk menggambarkan kekuatan racun.

"Jika hasil total bisa terkuat yang pernah diukur dalam ular taipan disampaikan dengan gigitan penuh - dapat membunuh 30 persen dari 3,3 juta tikus, itu gila," kata Ronald.

Penggunaan bisa sebagai alat untuk menurunkan jumlah mangsa atau mempertahankan diri dari predator secara independen sekitar 90 kali dan mencakup 200.000 spesies.

Baca juga: Lakukan Ini jika Anda Digigit Ular Berbisa Saat Sendirian

Itulah kegunaan bisa pada hewan. Hampir setiap hewan memiliki alat genetik untuk mengembangkan kemampuan ini.

"Anda bahkan dapat membuat manusia berbisa," canda Ronald.

"Ini melibatkan pembiakan selektif dan mungkin memakan waktu dua juta tahun, tapi Anda pasti melakukannya. Air liur kita akan menjadi tempat yang baik untuk memulainya," tutup Ronald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com