KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan fakta unik tentang kenaikan permukaan laut yang sangat cepat di sepanjang pantai Atlantik di Amerika Utara di abad ke-18.
Dalam sebuah studi menemukan bukti kenaikan permukaan laut itu terjadi pada masa pra industri pada abad ke-18 yang meningkat hampir secepat yang terjadi di abad ke-20.
Melansir Science Daily, Minggu (1/3/2020), studi ini dipimpin para peneliti di University of York. Untuk periode kenaikan permukaan laut pra-industri ditingkatkan sekitar dua hingga tiga milimeter per tahun di tiga lokasi.
Di antaranya di Nova Scotia, Maine dan Connecticut. Menurut bukti penelitian, ketiga lokasi ini terjadi secara alami.
Baca juga: Ikan Atlantik Punya Seribu Wajah sebab Bisa Melihat dengan Kulitnya
Sebagian kenaikan permukaan laut terkait dengan Osilasi Atlantik Utara dan pada periode pencairan es yang meningkat di Kutub Utara.
Osilasi Atlantik Utara, yakni tekanan atmosfer skala besar di wilayah Atlantik Utara.
Para peneliti mengatakan kota-kota seperti New York dan Boston harus mempertimbangkan variabilitas alami ini dalam perencanaan untuk mengantisipasi kenaikan permukaan laut di masa depan.
Temuan ini berdasarkan pada rekonstruksi permukaan laut yang berasal dari sedimen rawa-rawa yang ada di pantai Atlantik, serta fosil rawa mikroskopis.
Baca juga: Ahli: Permukaan Laut Tetap Naik Dramatis Meski Gas Rumah Kaca Dibatasi
Sementara, pada studi sebelumnya menunjukkan sejak tahun 1950-an, tingkat kenaikan permukaan laut di sepanjang pantai Atlantik di Amerika Utara terjadi lebih cepat dari rata-rata global.
Wilayah ini, kemudian dikenal sebagai hotspot kenaikan permukaan air laut.
Namun, penulis utama makalah ini, Prof Roland Gehrels dari University of York's Department of Environment and Geography mengatakan episode cepat kenaikan permukaan laut di abad ke-18 ini tidak diketahui sebelumnya.
"Untuk mengetahui apa yang dilakukan pemanasan global terhadap permukaan laut hari ini, kita membutuhkan tingkat dasar itu dari masa sejarah," kata Gehrels.
Pada abad ke-20, kenaikan permukaan air laut terjadi tiga sampai empat milimeter per tahun. Menurut Gehrels, proses itu terjadi lebih cepat setidaknya dalam 3.000 tahun terakhir.
Gehrels menambahkan pada abad ke-18, kenaikan permukaan laut masih sedikit lebih lambat.
Akan tetapi masih jauh lebih cepat dibandingkan yang diharapkan pada Zaman Es Kecil, sebagian karena Arktik relatif hangat selama abad ke-18.
"Ini berarti, episode cepat kenaikan permukaan laut di pantai timur laut Amerika Utara pada abad ke-18 memiliki penyebab alami," jelas Gehrels.
Prof Gehrels menambahkan kenaikan permukaan laut tingkat tinggi di hotspot ini dapat menyebabkan risiko yang signifikan terhadap kawasan pantai.
Baca juga: Studi: Perubahan Iklim Ubah Warna Permukaan Laut, Berikut Dampaknya
"Kemungkinan kenaikan permukaan laut di masa depan di tempat-tempat seperti New York diperkirakan akan jauh lebih besar daripada rata-rata global pada akhir abad ke-21," imbuh Gehrels.
Temuan ini diterbitkan dalam Geophysical Research Letters dan melibatkan kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi ternama dari sejumlah negara.
Menurut penelitian ini, kata dia, menunjukkan peningkatan tingkat kenaikan permukaan laut di sepanjang Amerika Utara bagian timur tidak hanya merupakan gejala aktivitas manusia.
"Akan tetapi juga mungkin timbul dari proses alami dalam sistem iklim (yang menyebabkan air permukaan laut naik)," sambung Gehrels.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.