Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Laut Semakin Kencang Akibat Pemanasan Global, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 09/02/2020, 19:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Penelitian terbaru yang dimuat di Science Advances menemukan fakta bahwa arus laut bergerak lebih cepat dibanding dua dekade lalu.

Akselerasi kecepatan arus laut ini ditemukan hampir di seluruh dunia, dengan perbedaan paling signifikan di wilayah tropis. Tak hanya di permukaan, akselerasi ini juga ditemukan di laut dengan kedalaman sampai 2.000 meter.

“Akselerasi kecepatan arus laut yang terdeteksi di seluruh bagian Bumi bahkan pada kedalaman 2.000 meter ini cukup mengejutkan,” tutur Janet Sprintall, ahli oseanografi di Scripps Institution of Oceanography, University of California.

Baca juga: Pemanasan Global, 2019 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

Hal ini, lanjut Sprintall, juga berkaitan dengan naiknya kecepatan angin dibandingkan dua dekade silam.

“Namun bertambahnya kecepatan ini jauh di luar perkiraan karena perubahan iklim,” tambahnya, seperti dilansir dari Live Science, Minggu (9/2/2020).

Kecepatan angin secara global bertambah sebanyak 1,9 persen per dekade. Kecepatan angin ini berpengaruh langsung terhadap permukaan lautan. Energi kecepatan angin ini bahkan berpengaruh sampai laut dalam.

Namun karena pemanasan global dan perubahan iklim, sejak 1990-an kecepatan angin bertambah sebanyak 5 persen per dekade.

Baca juga: Pemanasan Global Membuat Manusia Jadi Kanibal, Benarkah?

Studi ini dilakukan oleh Sprintall dan Shijian Hu, ahli oseanografi di Institute of Oceanology di Qingdao, China. Mereka melakukan penelitian dengan harapan untuk meluruskan informasi yang simpang-siur mengenai pengaruh pemanasan global dengan kecepatan arus air laut.

Misal, fakta bahwa arus air laut di wilayah subtropis mentransfer energi dari garis khatulistiwa menuju daerah kutub yang lebih kuat dari biasanya. Namun di beberapa perairan regional seperti Kuroshio di Samudera Pasifik Utara, hal yang sama tidak terjadi.

Oleh karena itu Sprintall dan Hu menganalisis ulang data lama, dan menggabungkannya dengan data baru dari Argo Missio. Ini adalah proyek ilmiah yang menggunakan ribuan kapal berbentuk misil untuk mengumpulkan data tentang suhu, tingkat salinitas, dan arus air laut.

Baca juga: Meski Tak Bisa Dihindari, 5 Cara Ini Dapat Kurangi Efek Pemanasan Global

Fakta bahwa arus air laut bergerak lebih cepat dari dua dekade lalu merupakan simpulan yang sulit, karena arus laut pada dasarnya bergerak lamban. Namun, penelitian ini dibutuhkan untuk pemahaman tentang pemanasan global dan efeknya.

Akselerasi kecepatan arus laut berdampak pada habitat ekosistem di dalamnya, serta cuaca dan suhu setempat. Jika perubahan arus laut terakselerasi dengan cepat, diperkirakan cuaca akan semakin ekstrem dan ekosistem laut berpindah dari habitatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau