Berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya yang berada di selatan Ekuator.
"Wilayah ini curah hujannya dominan dipengaruhi oleh (angin) monsun, dengan periode hujan rendah sekali dalam setahun," sambung Indra.
Pantauan kondisi waduk melalui sistem pengelolaan air terintegrasi milik PT Aditya Tirta Batam (ATB). Tercatat kondisi air berada pada level minus 2,76 meter di bawah spillway.
Apabila debit air berada pada minus 3 meter di bawah spillway, maka suplai air bagi 200.000 pelanggan akan terganggung.
Baca juga: Berikut Wilayah Berpotensi Curah Hujan Tinggi hingga 10 Februari 2020
Pelanggan air dari waduk ini, tidak hanya dari rumah tangga, tetapi juga dari kalangan bisnis dan industri di Kota Batam.
Dari data historis BMKG menunjukkan pola tahunan curah hujan di Batam menunjukkan intensitas yang rendah di bulan Februari.
"Curah hujan akan sedikit meningkat pada akhir Maret-April, kemudian kembali menurun pada periode Mei-Juli 2020," jelas dia.
BMKG memperkirakan peningkatan curah hujan di wilayah Batam pada periode Maret hingga April, diprediksi di atas 50 mm/10 hari.
Baca juga: BMKG: Daftar Wilayah Wajib Siaga dan Waspada Banjir, Termasuk Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.