Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Air di Batam, BMKG Prediksi Curah Hujan Rendah Sampai Maret

KOMPAS.com - Curah hujan yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab kian menyusutnya debit air di Waduk Duriangkang di Batam.

Waduk ini merupakan salah satu penopang kebutuhan air di kota Batam. Bahkan, 80 persen air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berasal dari waduk ini.

Dalam berita yang ditulis Kompas.com sebelumnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) memprediksi, jika hujan tidak turun dalam bulan ini, maka ketersediaan air bersih hanya bisa dinikmati hingga April mendatang.

Curah hujan di Batam cenderung rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan di wilayah Batam, intensitas curah hujan akan meningkat pada Maret hingga April mendatang.

Kepala bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Indra Gustari mengungkapkan catatan curah hujan di Batam memang rendah.

"Pada Januari hanya sempat tercatat 37 milimeter di akhir Januari 2020, dan berlanjut sampai saat ini," kata Indra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

Indra mengatakan kondisi curah hujan rendah tidak hanya dialami kota Batam. Akan tetapi, kondisi ini juga terjadi di daerah Kepulauan Riau dan sekitarnya.

Lebih lanjut Indra mengatakan pola iklim wilayah Batam mirip dengan pantai timur Aceh, Sumatera Utara dan Riau. Wilayah ini memiliki periode hujan rendah 2 kali dalam setahun.


Berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya yang berada di selatan Ekuator.

"Wilayah ini curah hujannya dominan dipengaruhi oleh (angin) monsun, dengan periode hujan rendah sekali dalam setahun," sambung Indra.

Pantauan kondisi waduk melalui sistem pengelolaan air terintegrasi milik PT Aditya Tirta Batam (ATB). Tercatat kondisi air berada pada level minus 2,76 meter di bawah spillway.

Apabila debit air berada pada minus 3 meter di bawah spillway, maka suplai air bagi 200.000 pelanggan akan terganggung.

Pelanggan air dari waduk ini, tidak hanya dari rumah tangga, tetapi juga dari kalangan bisnis dan industri di Kota Batam.

Dari data historis BMKG menunjukkan pola tahunan curah hujan di Batam menunjukkan intensitas yang rendah di bulan Februari.

"Curah hujan akan sedikit meningkat pada akhir Maret-April, kemudian kembali menurun pada periode Mei-Juli 2020," jelas dia.

BMKG memperkirakan peningkatan curah hujan di wilayah Batam pada periode Maret hingga April, diprediksi di atas 50 mm/10 hari.

https://sains.kompas.com/read/2020/02/20/173200623/krisis-air-di-batam-bmkg-prediksi-curah-hujan-rendah-sampai-maret

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke