KOMPAS.com - Seorang wanita di Perancis yang tidak subur akibat pengobatan kanker, berhasil melahirkan bayi, setelah sel telurnya dibekukan lima tahun lalu.
Melansir The Guardian, Kamis (20/2/2020), sel telur wanita itu, dikumpulkan, dimatangkan di laboratorium dan dibekukan untuk digunakan lima tahun kemudian.
Spesialis kesuburan di rumah sakit Antoine Béclère University di Clamart, dekat Paris mengatakan bocah sehat yang lahir dari telur beku ibunya itu bernama Jules.
Dia adalah bayi pertama yang lahir melalui prosedur kelahiran baru di negara tersebut.
"Kami tidak tahu apakah telur yang beku itu dapat bertahan dan mempertahankan potensi kehamilan dan kelahiran hidup," ungkap Michael Grynberg, kepala kedokteran reproduksi dan kesuburan di rumah sakit itu.
Baca juga: Paling Langka di Dunia, Bayi Kembar dari 1 Sel Telur dan 2 Sperma
Sebelum menjalani program kemoterapi untuk kanker payudara yang dideritanya pada usia 29 tahun, wanita tersebut ditawarkan konseling kesuburan.
Dokter mengesampingkan prosedur IVF standar menggunakan hormon untuk merangsang indung telur wanita untuk menghasilkan telur.
Sebab, prosedur itu dikhawatirkan akan memperburuk kanker yang dideritanya.
Pilihan lain adalah dengan menghapus dan membekukan jaringan ovarium pasien dan memasangnya kembali saat dia pulih. Akan tetapi, wanita itu menganggap operasi tersebut terlalu invasif.
Sebaliknya, wanita tersebut memilih pengambilan telur tahap awal dari indung telurnya. Telur ini mata di laboratorium selama satu atau dua hari dan dilakukan vitrifikasi.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Ilmuwan Kembangkan Sel Telur di Laboratorium
Vitrifikasi yakni suatu proses membekukan sel dengan cepat dalam nitrogen untuk mengurangi kemungkinan kristal es membentuk dan memecahnya.
Kendati sembuh dari penyakit kanker, wanita ini tidak bisa hamil secara alami dan kembali ke rumah sakit untuk melakukan perawatan kesuburan.
Di rumah sakit ini, tim Grynberg mencairkan tujuh telur beku, enam di antaranya selamat dari proses.
Telur-telur tersebut dibuahi dengan disuntikkan sperma, tetapi hanya satu yang berkembang menjadi embrio sehat yang kemudian memunculkan kehamilan yang sehat.
Bocah itu lahir pada 6 Juli 2019, ketika perempuan itu berusia 34 tahun.