Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2020, 20:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Fast Radio Burst (FRB) adalah serangkaian sinyal radio yang berlangsung dalam hitungan milidetik. FRB pertama kali ditemukan pada 2007 oleh ahli astrofisika Duncan Lorimer dan muridnya David Narkevic.

Semenjak penemuan tersebut, semakin banyak FRB dari luar angkasa yang ditemukan.

Beberapa waktu lalu, sekelompok ilmuwan di Kanada menemukan FRB yang berulang setiap 16 hari. Hal ini kontras dengan FRB pada umumnya, yang bersifat sporadis dan tidak berulang dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Berukuran 500 Meter, Teleskop Raksasa Pemburu Alien China Resmi Beroperasi

Mengutip Universe Today, Kamis (13/2/2020), penemuan ini telah dirilis dalam jurnal berjudul “Periodic activity from a fast radio burst source”. Data FRB yang mereka dapatkan merupakan hasil analisis dari CHIME (Canadian Hiydrogen Intensity Mapping Experiment).

CHIME merupakan teleskop penangkap sinyal radio, namun memiliki karakteristik yang membedakannya dengan teleskop lain. CHIME merupakan stasiun teleskop dan tidak memiliki bagian yang bergerak.

CHIME terdiri dari empat setengah silinder besar. Tiap setengah silinder merupakan gabungan dari 256 receiver. Dengan total 2048 receiver, CHIME merupakan teleskop penangkap sinyal radio tercepat saat ini.

Baca juga: Usai 16 Tahun Bertugas, Selamat Tinggal Teleskop Spitzer…

FRB yang berulang tiap 16 hari ini disebut FRB 180916.J0158+65. Oleh karena FRB pada umumnya tidak berulang, para ilmuwan tengah melakukan observasi lebih lanjut terkait fenomena ini.

Selain FRB 180916.J0158+65, ada 10 FRB tidak dikenal lainnya yang juga berulang namun tidak secara reguler.

Berulang tiap 16,35 hari

Pada fenomena ini, para peneliti menganalisis data dari CHIME. Begitu mereka menemukan FRB terbaru, mereka melihat data lama dan menemukan 400 observasi FRB baru.

Mereka menyimpulkan bahwa tiap FRB berselang 16,35 hari. Sinyal tersebut datang satu kali dalam setiap jam selama empat hari, kemudian berhenti. Setelah 12 hari, sinyal tersebut kembali datang.

Baca juga: Teleskop Raksasa China Berhasil Mendeteksi Sinyal dari Luar Angkasa

Meski belum jelas lokasi pastinya, para astronom telah memperkirakan asal muasal FRB berulang ini. Sinyal tersebut berasal dari gabungan bintang-bintang di galaksi spiral dekat Bima Sakti, dengan jarak sekitar 500 juta tahun cahaya.

Ahli astrofisika belum bisa memecahkan misteri siapa yang mengirimkan sinyal-sinyal ini. Selain berasal dari galaksi tetangga, FRB lainnya berasal dari sumber yang berbeda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com